Dishub Sampang Menyebut JLS Jadi Kesan Pertama Pemudik

News116 views

KABARMADURA.ID | SAMPANG Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 lebaran Idulfitri. Di hari itu, kepadatan volume kendaraan akan memuncak. Mudik tahun ini juga berpotensi lebih ramai dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Seksi (Kasi) Lalu Lintas Dishub Sampang Khotibul Umam menuturkan, hasil analisisnya bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Sampang, titik utama kemacetan akan terjadi di pusat kota. Karena di Jalan KH. Wahid Hasyim terdapat pasar besar, yakni Pasar Srimangunan.

Namun, keberadaan Jalan Halim Perdanakusuma atau jalan lingkar selatan (JLS) yang baru saja diresmikan akan membantu mengurangi kemacetan. Sebab, pemudik dengan tujuan Pamekasan dan Sumenep bisa melintasi Jalan Halim Perdanakusuma itu. Sehingga jalan KH. Wahid Hasyim hanya digunakan untuk tujuan Omben dan Karangpenang.

Baca Juga:  Tahun Baru 2025, Kapolres Pamekasan: Semoga Kebahagiaan Selalu Menyertai Kita!

“Karena itu, kita akan merasakan manfaat dari adanya JLS pada saat puncak arus mudik nanti,” ucapnya.

Sekaligus, kata Umam, pemudik dari luar kota akan merasakan kesan pertamanya melintasi JLS. Sejak dulu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang mengimpikan terbangunnya JLS untuk mengurangi volume kendaraan di pusat kota. Rencana itu muncul sejak tahun 2007.

Banner Iklan

Sebelum adanya JLS, Dishub dan Satlantas Polres Sampang kesulitan mengurai kemacetan di kota. Terlebih lagi saat mudik. Karena pengalihan arus lalulintas hanya bisa dilakukan di Jalan Jamaluddin. Dengan demikian, Jalan Halim Perdanakusuma dapat berfungsi sebagaimana impian pemerintah.

Baca Juga:  Debat Kandidat Pilkada Sampang Digelar di Surabaya

Hanya saja, akan ada sedikit kendala di jalan nasional di kawasan Kecamatan Torjun. Sebab, jalan tersebut saat ini sedang dalam proses perbaikan. Dishub khawatir, proyek itu tidak bisa selesai sebelum lebaran. Karena sekarang saja, proyek itu mengakibatkan antrean kendaraan.

Pihaknya berharap, bila proyek itu tidak bisa diselesaikan sebelum lebaran, maka hendaknya proses pengerjaan dihentikan untuk sementara waktu. Karena arus mudik akan terhambat bila proyek masih terus berlangsung.

“Tapi sepertinya sekarang proyek itu mulai dikebut. Tapi kalau tidak bisa diselesaikan segera, sebaiknya disetop dulu. Karena sekarang saja sudah mengganggu, apalagi nanti saat puncak mudik,” tutup Umam.

Pewarta: Ali Wafa

Redaktur: Moh. Hasanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *