Disimpulkan Aman, Warga Sumenep Terdampak Getaran Misterius Boleh Kembali Beraktivitas Normal

Headline, News94 views

KABARMADURA.ID | SUMENEP-Usai munculnya bunyi keras dan getaran bumi di Dusun Tengah, RT 07, RW 02, Desa Moncek Tengah, Sumenep, beberapa warga setempat langsung diungsikan. Namun dari hasil analisis sementara, warga disarankan kembali ke rumahnya masing-masing karena kondisi itu dinilai aman dan tidak membahayakan.

Analisa itu dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pasuruan dengn melakukan rekaman seismograf di lokasi itu selama dua hari terakhir, 13 hingga 14 Agustus 2023.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan Suwarto mengatakan, dari data rekaman seismograf di lokasi, membutuhkan waktu serta analisa untuk menyimpulkan penyebabnya.

Untuk hasil sementara, masih dikatakan bagus, karena hasil rekaman seismograf di awal masih mengukur getaran tanahnya saja. Hasilnya, memasuki nomor 1, dalam artian keras atau tanahnya keras.

“Intinya jika keras, potensi untuk longsor kemungkinan kecil,” katanya, Senin (14/8/2023).

Menurutnya, getaran yang terjadi pada  Sabtu (13/8/2024) itu tidak menimbulkan perubahan deformasi tanah atau perubahan bentuk, termasuk dalam bangunan. Dengan demikian, hingga saat ini masih dianggap aman. Dia meminta masyarakat tidak panik, tapi tetap waspada.

Untuk memenuhi data lanjutan, pihaknya masih akan melakukan survei lanjutan untuk memastikan faktor penyebabnya.

“Jadi, diharapkan menunggu dan masyarakat diharapkan bersabar. Kami perlu waktu untuk melakukan analisa terkait penyebab bunyi dari dalam tanah di Desa Moncek Tengah ini,” tegasnya.

Pria yang akrab disapa Arto itu menyarankan pada masyarakat agar dapat beraktivitas seperti biasa di area tersebut, karena dianggap sudah aman.

Tetapi, jika ada kejadian lagi, nantinya yang melakukan evakuasi dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep.

Baca Juga:  Kembali Pimpin PWI Lumajang, Gus Khoir Bertekad Tingkatkan Kualitas Wartawan!

“Dari observasi kami, masyarakat masih aman beraktivitas, hanya saja perlu waspada,” kata dia.

Di timnya, da bersama tiga peneliti lainnya, akan berada di Sumenep hingga Selasa (15/8/2023). Harapannya, tidak ada fenomena serupa dan hasil surveinya dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami memasang  alat mulai  Minggu 13 Agustus 2023, hasilnya hingga saat ini aman,” tukasnya.

Dalam penelitian itu, BMKG Pasuruan melakukannya bersama BMKG Sumenep.

Kepala BMKG Sumenep Usman Holid juga menegaskan bahwa kondisinya masih aman. Namun masyarakat diharapkan tetap waspada.

“Informasi lebih lanjut perlu dari BMKG dan BPBD agar tidak simpang siur terkait penyebab kejadian ini,” ucap Usman.

Plt Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Sumenep Andy Ricky Kurniawan mengaku akan mengumpulkan data-data dari para ahli, yakni BMKG.  Selanjutnya dimungkinkan akan juga disurvei oleh Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Hasil survei dari beberapa lembaga itu nantinya akan dipadukan. Sehingga dapat ditemukan penyebab terjadinya getaran bumi di Desa Moncek Tengah itu.

“Kita akan komparasikan data-data itu, insya Allah dari ITN Malang pada Rabu atau Kamis mendatang sudah sampai di lokasi,” tegas dia.

Setelah, mendapatkan data-data, ke depan akan berusaha melakukan pelatihan desa tangguh bencana, sehingga masyarakat dapat memahami mitigasi dengan baik, utamanya warga Desa Moncek Tengah.

“Kami pihak BPBD masih di sini (Moncek Tengah) dimungkinkan ada gejala alam yang terjadi,” tuturnya.

Mengenai pengamanan loksasi, Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko telah mengutus beberapa personel untuk penjagaan di Desa Moncek Tengah. Anggotanya yang diturunkan adalah personel dari Polsek Lenteng, Sumenep.

Baca Juga:  4 Laga Tandang Berlaga di SGB, Madura United: Upaya Tekan Pengeluaran Logistik!

“Kami saat ini memberikan edukasi pada masyarakat agar tidak panik, bahkan di area sana diberi tanda polisi,” kata AKBP Edo.

Sementara itu, masyarakat yang mengetahui langsung kejadian itu, Jazuli, membenarkan bahwa mendengar bunyi misterius. Awalnya, bunyi itu tidak nyaring, namun lama kelamaan semakin nyaring. Sehingga, dia dan beberapa warga sekitar juga panik.

“Karena saya tidak mengetahui apa penyebab bunyi itu, saya memvideo dan diviralkan, karena kami ketakutan,” bebernya.

Kata dia, ada dua titik yang mengalami getaran yang luar biasa. Dampaknya ada lima rumah yang bergetar. Dua titik itu dari titik 1 ke titik 2  sekitar 10 meter.

Terdapat lima rumah yang paling terdampak. Dari lima rumah itu, dua rumah di antaranya yang merasakan suara itu seperti getaran dari aktivitas menggali sumur. Dua rumah itu  milik Jakfar dan  Ramli. Bahkan Jakfar kini harus pindah hunian sementara.

“Dari kejadian hingga saat ini mereka pindah dengan keluarganya pindah, dia kebetulan menjaga toko dan bahan jualannya dibawa ke utara tempat kejadian,” kata Jazuli

Pria yang akrab disapa pak Uli itu menceritakan bahwa kejadian itu terjadi sejak pagi, namun suaranya kecil. Setelah sekitar pukul 09.00, suaranya lebih keras di  lima rumah itu, kemudian masyarakat langsung panik seketika.

“Bunyi getaran itu berakhir hingga sekitar pukul 11.00. Bunyinya teratur disertai getaran yang luar biasa,” ujarnya.

Pewarta: Imam Mahdi

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *