KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Pamekasan kian tahun semakin meningkat. Peningkatan tersebut menunjukkan perekonomian di daerah yang identik dengan slogan Kota Gerbang Salam semakin berkembang. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja (Diskop UMKM dan Naker) Pamekasan Muttaqin, Selasa (22/8/2023).
Dia mengaku, meningkatnya jumlah UMKM harus diselaraskan dengan keoptimalan di bidang pembinaan. Tujuannya, demi terciptanya pelaku usaha yang kompeten. Sehingga perputaran ekonomi di Pamekasan semakin pesat. Secara umum, pendataan terhadap UMKM direalisasikan sejak tahun 2022 kemarin. Hanya saja, data tersebut belum bisa dipublikasikan secara manual.
“Karena pendataan yang kami realisasikan di lapangan secara online dan dikirim ke kementerian atau pusat,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya membeberkan, sedikitnya ada sekitar 49 ribu UMKM yang ditekuni masyarakat. Meliputi, usaha jasa, pertanian hingga peternakan. Diakui, seluruh jenis usaha terpantau oleh petugas dari instansinya. Yakni, turun langsung ke lapangan untuk mengetahui perkembangan usaha yang ditekuni setiap warga. Terutama, mengenai usaha yang baru dioperasikan.
“UMKM di Pamekasan rata-rata aktif mengelola usaha produksi, jasa, pertanian perkebunan, peternakan dan beberapa jenis usaha lainnya,” bebernya.
Dijelaskan, selama ini instansinya hanya melakukan pendampingan terhadap jenis usaha yang berbentuk koperasi. Sedangkan khusus jenis usaha yang belum berbentuk koperasi belum ada pendampingan. Meski demikian, seluruh jenis usaha mendapat fasilitasi secara optimal. Seperti, dalam pengurusan izin berusaha dan menerbitkan sertifikat halal.
“Hingga bulan Mei kemarin ada 766 koperasi yang sudah kami bina. Utamanya dalam mengelola dan mengembangkan produk UMKM. Jadi setiap bulan kami realisasikan bimbingan terhadap 6 koperasi,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu pelaku usaha jasa desain Abdurrahman Wahid menekan agar semua jenis usaha masyarakat mendapat perhatian dari Diskop UMKM dan Naker. Tujuannya, untuk membangun atau membentuk usaha kreatif dan berkemajuan. Apabila pendampingan hanya diterapkan terhadap beberapa jenis usaha, bisa dikatakan perhatian pemerintah cukup minim.
“Mudah-mudahan perhatian Diskop UMKM dan Naker semakin optimal demi kemajuan seluruh UMKM di Pamekasan. Kalau secara umum, pelatihan terhadap UMKM sudah ada tapi tidak cukup untuk semua pengusaha yang ada di Pamekasan,” responnya.
Pewarta: KM71
Redaktur: Totok Iswanto