KABAR MADURA | Bantuan operasional kesehatan (BOK) terus dianggarkan setiap tahun, anamun belum membuat seluruh puskesmas di Sumenep berpredikat paripurna. Salah satunya Puskesmas Masalembu, sampai saat ini belum bersertifikat paripurna.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB Sumenep) Syaiful Anam mengakui, meski BOK dianggarkan setiap tahun, belum mampu membuat semua puskesmas di Sumenep menjadi baik.
Dari 30 puskesmas di Sumenep, masih satu yang sertifikatnya tidak capai paripurna, yakni Puskesmas Masalembu.
“Paling tidak butuh 3-5 tahun untuk mencapai predikat paripurna,” tutur Syaiful.
“Semoga cepat cair ya, diharapkan, Puskesmas Masalembu sudah ada perbaikan menuju penilaian akreditasinya mencapai paripurna,” demikian harapannya.
Pada tahun 2023 lalu, total dana BOK yang dianggarkan Pemkab Sumenep senilai Rp10 miliar. Sedangkan pada tahun 2024 ini, sekitar Rp9,8 miliar.
Realisasi dana BOK tahun 2023 dikhususkan untuk setiap puskesmas. , Kemudian pada tahun 2024 fokus untuk sarana dan prasarana RS Abuya.
Sedangkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Ellya Fardasah mengatakan, ada beberapa kegiatan yang berkenaan dengan dana BOK itu, termasuk di antaranya pemberian makanan tambahan (PMT), kemudian pemberian alat kesehatan dan jenis lainnya.
“Dana BOK itu untuk menjadikan semua fasilitas kesehatan (faskes), termasuk rumah sakit, bahkan puskesmas menjadi lebih baik,” kata Ellya, Selasa (6/2/2024).
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Sumenep Sami’oeddin mengaku kecewa, karena masih ada puskesmas tidak mendapatkan sertifikat paripurna. Dia ingin dana BOK yang menelan miliaran rupiah itu perlu dioptimalkan.
“BOK ini harus mampu menjadikan puskesmas menuju paripurna,” kata politisi PKB itu.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna