KABARMADURA.ID | SAMPANG -Demi meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) bagi setiap penduduk, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sampang terus menggalakkan inovasi Reaksi layanan adminduk bersama kelompok orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) melalui Tim Rentan Bencana atau Non-bencana (Rela Berkorban).
Adapun sasaran dalam inovasi Rela Berkorban tersebut, meliputi ODGJ, penduduk rentan yakni lanjut usia (lansia), jompo dan lain semacamnya, korban bencana dan Non-bencana. Hal itu, untuk mempermudah pelayanan adminduk kepada masyarakat khususnya terhadap empat kriteria sasaran di daerah dengan slogan Kota Bahari.
Plt Kepala Dispendukcapil Sampang Nur Alam menuturkan, inovasi rela berkorban dipersiapkan untuk mempermudah layanan bagi penduduk, khususnya yang memenuhi kriteria bisa memanfaatkan inovasi tersebut. Yakni tinggal langsung bersurat secara resmi ke Instansinya dengan diketahui kepala desa (kades) setempat.
Untuk melancarkan inovasi Rela Berkorban, pihaknya mengaku sudah menyiapkan tim khusus yang selalu siap datang untuk melayani setiap permohonan layanan adminduk ke berbagai wilayah di Kabupaten Sampang. “Mari manfaatkan layanan Rela Berkorban ini untuk melengkapi dokumen kependudukan, kami siap melayani sepenuh hati,” ujarnya kepada Kabar Madura, Minggu (4/6/2023).
Menurutnya, Tim Rela Berkorban selalu siap turun langsung ke desa-desa untuk melakukan perekaman elektronik kartu tanda penduduk (e-KTP). Meski kondisinya sehat, asalkan ada surat permohonan atau ada undangan dari pemerintah desa setempat. Hal itu sebagai komitmen instansinya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kami dan Tim Rela Berkorban ini sudah sering turun ke desa-desa hingga ke pelosok sekali untuk melakukan perekaman e-KTP, bahkan di rumah sakit, puskesmas kami juga pernah melakukan perekaman dan lainnya untuk melayani adminduk orang yang sedang sakit,” ucapnya.
Disinggung terkait efektivitas inovasi Rela Berkorban, Nur Alam menegaskan inovasi itu sangat efektif untuk mendorong pemerataan kepemilikan adminduk. Hal itu terbukti, lantaran sudah banyak warga yang memanfaat inovasi dimaksud. Untuk itu, inovasi itu harus terus digalakkan melalui menjemput bola untuk memberikan pelayanan.
“Jadi tidak hanya melayani di kantor saja. Yang jelas, inovasi Rela Berkorban ini sangat efektif, sudah banyak warga dilayani melalui inovasi ini, utamanya bagi mereka yang sesuai sasarannya,” tegasnya. (*)
Pewarta: Subhan
Redaktur: Totok Iswanto