KABAR MADURA | Pengadaan e-book di Perpustakaan Umum Pamekasan, cukup minim. Pasalnya, selama beberapa tahun terakhir tidak ada pengadaan khusus. Bahkan, pengadaan tersebut absen sejak tahun 2019 silam.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disperpusip) Pamkeasan Fitryani Ranchman mengatakan, tahun ini pihaknya kembali tidak mendapatkan anggaran pengadaan buku digital. Menurutnya, anggaran yang diperoleh hanya cukup untuk kegiatan layanan perpustakaan.
“Pengadaan e-book dan pengadaan buku cetak sama-sama tidak ada. Anggaran tahun ini, sekitar Rp180 jutaan. Itu hanya cukup untuk biaya operasional, pengadaan dan pemeliharaan sarpras penunjang layanan. Seperti kartu anggota, operasional kegiatan perpustakaan keliling dan lainnya,” ungkap Yani, Senin (19/2/2024).
Dikatakannya, agar tetap bisa mengakses buku digital, pihaknya mengarahkan masyarakat mengaksesnya di perpustakaan nasional. Sebab menurutnya, buku digital yang ada di dalamnya lebih banyak dan best seller.
Kenadati lama tidak mendapatkan pengadaan buku digital, pihaknya mengoptimalkan pengadaan buku cetak. Hal itu dilakuan agar layanan tetap berjalan maksimal.
Dirinya menyebut, pada tahun 2020 yakni saat covid 19 buku digital cukup banyak pengakses. Namun, pasca covid 19 mulai minim pengakses.
“Buku digital itu bisa diakses di ‘E-maos Pamekasan’. Kurang lebih ada sekitar puluhan hingga seratus buku di dalamnya. Tapi kadang, ketika dicari di google tidak ada, harus menggunakan link,” jelasnya.
Sementara itu, Maryam (20) pengunjung perpustakaan asal Desa Ambender, Kecacamatan Pegantenan mengatakan, dirinya tidak mengetahui tentang keberadaan buku digital yang disediakan instansi terkait.
Menurutnya, keberadaan buku digital itu harus disediakan agar bisa menjangkau wilayah Pamekasan lebih luas.
“Kayak saya yang jauh-jauh dari Pegantenan ke sini untuk cari refrensi, untung ada buku yang dicari, kalau tidak ada sia-sia. Jadi memang butuh pengadaan buku digital. Untuk akses digital, selama ini saya hanya mengandalkan perpusnas,” terangnya.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Miftahul Arifin