KABARMADURA.ID | SAMPANG-Menjelang musim tanam (MT) penghujan 2023/2024, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang mengimbau kepada para petani agar tidak terburu-buru menanam.
Kepala Disperta KP Sampang Suyono mengatakan, para petani dimohon tidak terburu-buru meskipun di wilayahnya sudah mulai diguyur hujan, apalagi hanya sekali dalam sepekan. Sebab, kata Suyono, berdasarkan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), untuk wilayah Sampang musim hujan masih pada Desember 2023.
Menurutnya, jika ada hujan satu dua kali langsung tanam dan kemudian satu hingga dua pekan setelah itu tidak ada hujan lagi, maka benih yang mulai tumbuh bisa mati. Sehingga para petani bisa merugi, mulai dari proses pengolahan lahan, beli benih, ongkos tanam, dan lain semacamnya.
“Hal itu perlu kita hindari. Maka kami himbau agar petani tidak serta merta ketika ada hujan, langsung nanam, terkecuali mulai masuk musim penghujan dengan rata-rata curah hujan minimal 150 mililiter untuk 3 dasarian ini,” tutur Suyono, Kamis (9/11/2023).
Selain itu, dia mengungkapkan, benih bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mulai didistribusikan untuk beberapa wilayah di Sampang. Bagi petani yang tidak terkaver bantuan benih itu, Suyono menyarankan untuk membeli di penangkar benih.
Di Sampang ada enam penangkar benih, yakni Poktan Panca Usaha, Kecamatan Robatal; Barokah Tani, Kecamatan Omben; Amar Tani, Kecamatan Omben; Kelompok Tani Harapan Makmur, Kecamatan Jrengik; dan Jaya Samporna, Kecamatan Sreseh.
“Silahkan petani bisa membeli langsung kepada penangkarnya, harga lebih murah. Memang di kios tetap ada produk dari luar Sampang, tapi mungkin harga lebih mahal. Gunakan benih bersertifikat, sehingga pertumbuhannya terjamin minimal 90 persen,” jelasnya.
Sedangkan untuk kebutuhan pupuk subsidi, Suyono menambahkan, pihaknya sudah mengajukan 30 ribu ton pupuk Urea dan 23 ribu ton NPK. Alokasi itu diklaim sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani di wilayahnya. Bahkan, pihaknya sudah menyiapkan pestisida atau obat-obatan secara gratis.
“Stok pupuk relatif aman, mari semua stakeholder untuk bersama-sama mengawal agar pupuk ini bisa sampai dan dimanfaatkan oleh petani yang berhak. Kami juga menyiapkan pestisida dengan catatan melaporkan ke instansinya, sehingga kami bisa tahu dan bisa membantunya,” tutupnya.
Pewarta: Subhan
Redaktur: Sule Sulaiman