Disporabudpar Sampang Mengeluh Kekurangan Pendamping Wisata

News68 views

KABARMADURA.ID | SAMPANG -Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) mengeluh kekurangan tenaga pendamping wisata. Saat ini, di Kabupaten Sampang hanya memiliki 8 orang pendamping wisata.

Kepala Disporabudpar Sampang Marnilem mengatakan, 8 pendamping wisata itu terdiri dari dua orang koordinator dan 6 orang anggota. Anggaran untuk honor pendamping wisata ini Rp132 juta dalam setahun.

“Kami hanya memiliki 8 pendamping wisata,” ujarnya kepada Kabar Madura, Kamis (7/9/2023).

Disebutkan, honor koordinator pendamping wisata Rp2 juta per bulan, sedangkan honor anggota pendamping wisata Rp1 juta per bulan. Tugas mereka mendampingi upaya peningkatan setiap wisata di Sampang. 

“Mereka itu tidak menetap di satu wisata, tapi ketika di satu wisata ada event atau lainnya, pendamping itu datang,” tambah Marnilem.

Baca Juga:  Mall Pelayanan Publik Direncanakan Pindah ke Gedung DPRD Sumenep Tahun Ini

Selain itu, kata Marnilem, pendamping wisata juga membantu desa atau wilayah yang memiliki potensi untuk dijadikan destinasi wisata. 

Banner Iklan

“Semisal ada daerah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi wisata kami melakukan pendampingan. Tidak hanya itu, kan banyak wisata yang dikelola BUMDes, kami tetap melakukan pendampingan, pengarahan, dan lainnya, meskipun bukan pemkab yang mengelola,” jelasnya.

Sejauh ini, Marnilem mengaku telah memaksimalkan pendamping wisata yang ada meski masih belum memadai. Dia berharap, ke depannya ada penambahan pendamping wisata tersebut.

”Kami hanya bisa memaksimalkan yang ada,” imbuhnya.

Baca Juga:  DLH Sumenep Mengklaim Masalah Kerusakan Mangrove Bukanlah Wewenangnya

Sementara itu, Ketua Umum Forum Mahasiswa Sampang (Formasa) Farman Zaki menjelaskan, peran pemerintah kabupaten (pemkab) saat ini sangat dibutuhkan dalam pengembangan wisata. 

“Termasuk berupa pendampingan yang aktif ke setiap tempat tempat wisata,” papar Zaki, Kamis (7/9/2023).

Dia meminta pemkab dapat memaksimalkan sumber daya manusia (SDM) yang ada agar bisa berdampak positif terhadap peningkatan wisata di Kabupaten Sampang. 

“Seperti di wisata Gua Lebar Sampang itu yang sekarang mati, itu perlu ketegasan dari pemerintah setempat,” harapnya.

Pewarta: KM70

Redaktur: Sule Sulaiman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *