KABARMADURA.ID | SAMPANG-Kendati sudah turun langsung ke lokasi kolam renang di Sampang Water Park (SWP) yang menewaskan bocah dan sudah melakukan evaluasi, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang enggan membeberkan berita acara pemeriksaan (BAP) atas insiden di tempat wisata tersebut.
Seyogyanya, pada Senin 3 Juli 2023 lalu, pihak Disporabudpar Sampang sudah mendatangi lokasi SWP dan bertemu dengan manajemen SWP serta sudah melakukan evaluasi. Hanya saja, hingga kini, BAP atas kejadian itu terkesan masih dirahasiakan dan berdalih masih akan dilaporkan kepada pimpinan.
Kepala Disporabudpar Sampang Marnilem melalui Kabid Pariwisata Endah Nursiskawati mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan evaluasi atas kejadian di SWP yang menelan korban jiwa yang merupakan salah satu destinasi wisata di Sampang.
Kendati demikian, pihaknya enggan membeberkan hasil evaluasi tersebut secara rinci. Dalilnya, BAP masih mau dilaporkan dan menunggu petunjuk dari pimpinan.
“Maaf mas BAP ini diteruskan ke bupati oleh kadis, dan pak kadis menunggu petunjuk selanjutnya dari bupati, jadi belum bisa kami sampaikan,” kelit Endah, sapaan akrab Endah Nursiskawati saat dihubungi Kabar Madura, Kamis (6/7/2023).
Dikatakannya, salah satu poin dalam hasil evaluasi itu, yakni SOP harus terpasang di tempat yang mudah terbaca bagi para pengunjung. Selain itu, sinyal keselamatan harus lebih dilengkapi dan lain sebagainya. Untuk lebih detailnya, menunggu petunjuk dari pimpinan.
“Untuk petugas dan alokasi kerjanya masih dikaji lebih lanjut, apakah sudah sesuai standar atau belum, masih dalam proses,” dalihnya.
Endah juga mengatakan, mulai saat pembangunan, praoperasional dan hingga operasional SWP itu, pihaknya sudah melakukan upaya pendampingan bersama OPD terkait sesuai tugas dan fungsinya. Adapun tugas instansinya sebagai pengawas dan pembina semua lokasi wisata di Sampang.
Tugas Disporabudpar melakukan pengawasan dan pembinaan, untuk memastikan sesuai tidaknya pelaksanaan operasional kegiatan di SWP dengan standarnya, apakah penyebab tragedi tenggelamnya bocah itu karena konstruksi atau kelalaian dari pihak pengelolaan atau pengunjungnya.
“Jika melihat usia SWP ini masih 3 bulan, bisa disebut tahapan uji coba jadi harus dievaluasi berulang-ulang kegiatan operasionalnya, karena kalau kita lihat laporan, kunjungannya luar biasa padat dengan ukuran kolam seluas itu. Tapi semua masih kita cek data ketersediaan SDM juga apakah sudah proporsional atau belum,” terangnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan resmi terkait kasus meninggalnya bocah asal Pamekasan di kolam renang SWP tersebut. Sayangnya dia belum bisa membeberkan lebih lanjut soal progres dalam penanganan hukum, karena masih proses penyelidikan.
“Iya sudah ada pengaduan dan saat ini dalam proses penyelidikan, kita tunggu saja hasilnya,” Singkat Ipda Sujianto.
Berdasarkan Catatan Kabar Madura, kejadian tenggelam bocah di SWP itu terjadi pada Jumat 30 Juni 2023. Korban meninggal merupakan bocah usia empat tahun asal Kecamatan Batumarmar, Pamekasan.
Pihak Polres Sampang sudah melakukan olah TKP serta mengamankan alat bukti berupa rekaman CCTV dan pihak keluarga beserta kuasa hukum juga sudah mendatangi lokasi kejadian dan menemukan fakta baru setelah melihat CCTV pada saat kejadian.
Bahkan dari pihak Disporabudpar juga sudah melakukan inspeksi ke lokasi, namun kasus meninggal bocah di SWP ini belum ada kejelasan hingga sekarang.
Pewarta: Subhan
Redaktur: Wawan A. Husna