KABARMADURA.ID | SAMPANG -Pendistribusian bantuan air bersih untuk menangani bencana kekeringan di Kabupaten Sampang lambat. Padahal, di sejumlah desa sangat membutuhkan bantuan air bersih itu, terutama desa yang berstatus kering kritis.
Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Putut Tri Cahyoko, melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Imam menyampaikan, selain karena proses penyusunan rencana anggaran biaya (RAB), lambatnya pendistribusian air bersih itu disebabkan kekurangan armada dan jalan menuju desa kekeringan banyak yang rusak.
“Kami sudah melakukan pendistribusian dari Kamis kemarin (17/08/2023). Sebagian desa yang terdampak sudah mendapatkan,” ucapnya kepada Kabar Madura, Senin (21/08/2023).
Dalam pendistribusian bantuan air bersih terhadap warga yang terdampak kekeringan ini, BPBD bekerja sama dengan dengan PDAM Sampang. Ada lima armada yang sudah beroperasi.
“Kami kekurangan armada, makanya kami bekerja sama dengan PDAM. BPBD hanya punya dua mobil tangki, PDAM dua tangki, dan dari luar satu. Total lima mobil yang beroperasi” jelas Imam.
Sementara ini, lanjutnya, BPBD masih memprioritaskan desa yang mengalami kekeringan kritis, yakni ada 62 desa. Setiap desa mendapatkan bantuan lima rit/tangki air bersih. Diketahui, satu tangki mobil berisi lima ribu liter air. Sejauh ini, sudah 28 desa yang terjangkau.
“Mudah-mudahan pendistribusian ini cepat selesai dan tepat sasaran. Pendistribusian air ini bertahap tiap desa, artinya lima tangki itu tidak langsung datang serentak,” tambahnya.
Selain itu, Imam menjelaskan, pendistribusian air bersih ini tidak langsung ke warga, melainkan ditampung dulu di satu tempat. Kemudian, nantinya kepala desa yang menentukan dusun mana saja yang membutuhkan bantuan tersebut.
“Kami melalui kepala desa, artinya air itu ditampung dulu, nanti kepala desa yang mengusulkan kira-kira dusun mana yang layak mendapatkan,” jelas Imam.
Droping air bersih ini akan berlangsung hingga bulan September mendatang. BPBD mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang terdampak bencana kekeringan, untuk tetap bisa menghemat penggunaan air.
“Kami mengharap warga Sampang tetap hemat dalam menggunakan air bersih, terutama yang berpotensi kekeringan kritis,” tukasnya.
Pewarta: KM70
Redaktur: Sule Sulaiman