Diyakini Geliatkan Ekonomi, Aliyadi Mustofa Dukung Reaktivasi Rel KA Madura

News45 views

Kabarmadura.id /SAMPANG– Wacana reaktivasi rel kereta api Madura kembali mencuat. Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengusulkan agar jalur transportasi yang beroperasi sejak 1897 itu kembali diaktifkan demi mendongkrak perekonomian.

Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa menyambut baik usulan tersebut. Bahkan, politisi PKB itu mendukung penuh kereta api Madura Raya diaktifkan kembali. “Saya mendukung penuh kereta api ini diaktifkan lagi,” katanya.

KM10082023
COVER 09 AGUSTUS 2023-1@1x_1
KM07082023
KM03082023

Aliyadi menyampaikan, jalur transportasi darat di Madura sangat padat. Meski terdapat dua jalan nasional di wilayah selatan dan utara, kemacetan tidak bisa dihindari.

Baca Juga:  Warga Kamal Merasa Dirugikan Penerapan Retribusi Pelabuhan

Apalagi, di sejumlah titik terdapat pasar besar yang menyebabkan kemacetan. Di antaranya, Pasar Keppo di Pamekasan, Pasar Blega, Pasar Galis dan Pasar Tanah Merah di Bangkalan. Jalur panturan juga terdapat sejumlah pasar tradisional yang memicu kemacetan.

Disamping itu, volume kendaraan juga sangat padat dan luas jalan sempit. Akibatnya, laju transportasi terhambat. “Biasanya dari Sumenep ke Surabaya hanya empat jam, kalau sudah terjebak macet bisa tujuh jam bahkan lebih,” katanya.

Olehkarenanya, Aliyadi mendukung reaktivasi rel kereta api sebagai solusi menghindari kemacetan itu. Lokasi keramaian juga akan berekspansi ke titik-titik stasiun sehingga perekonomian masyarakat semakin menggeliat.

Baca Juga:  Menelisik Kehidupan Dua Sosok Polwan di Sampang; Ingin Angkat Derajat Orangtua dan Bantu Orang Lain

Wacana reaktivasi rel kereta api itu memiliki landasan kuat. Yakni, Perpres 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan di kawasan Gerbangkertosusila, Bromo, Tengger, Semeru, Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

“Waktu itu saya mendampingi ibu gubernur berkunjung ke delapan kementerian dalam rangka menindak lanjuti perpres 80 itu, salah satunya terkait reaktivasi rel kereta api di Madura,” tutup Aliyadi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *