KABARMADURA.ID |Djohan Susanto. Namanya tidak asing di kalangan insan olahraga di Kabupaten Pamekasan. Dia didapuk sebagai ketua umum komite olahraga nasional Indonesia (KONI) Pamekasan periode 2021-2025, yang terpilih melalui Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (MOSORKABLUB) 2022 lalu. Sebagai nahkoda, dia bertekad mengembangkan dan memajukan olahraga di Bumi Ratu Pamelingan itu dengan menomorsatukan semua cabor yang ada di bawah naungannya, tanpa terkecuali.
SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN
Dengan latar belakang seorang pesepakbola sejak usia 18 tahun, dapat menjadi salah satu alasan kenapa Djohan terpilih sebagai ketua KONI Pamekasan. Selain memang dinilai sesuai dengan kriteria pemimpin yang diharapkan oleh para insan olahraga untuk memajukan dan mengharumkan nama baik Kabupaten Pamekasan di bidang olahraga.
Djohan mengaku, awal karirnya di dunia olahraga memang dimulai sejak tahun 1986 sebagai pesepakbola, dan berlanjut pada tahun-tahun selanjutnya. Meski dia seorang atlet sepak bola, Djohan mengaku, juga suka dengan cabang olahraga (cabor) lainnya.
Dia menceritakan sepak terjangnya sebagai seorang atlet sepakbola profesional diawali sejak tahun 1986. Di tahu itu, dia jadi pemain di Persepam sampai 2004. Dan di sela-sela itu, tepatnya pada tahun 1990 di Persegres Gresik. Kemudian, pada tahun 1993 di Perssu Sumenep.
“Nah, pada tahun 1994, saya jadi pemain PSS Sleman Jogjakarta. Dulu persyaratannya tidak serumit sekarang, jadi bisa ke mana-mana,” ungkapnya kepada Kabar Madura.
Seiring dengan berjalannya waktu, dia kemudian mengabdikan diri demi memajukan olahraga di tanah kelahirannya. Ikhtiarnya semakin kuat, kala dia didapuk sebagai ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Pamekasan periode 2018-2022. Selain itu, dia juga dipercaya sebagai Komite Executive (Exco) PSSI Jatim periode 2020-2024.
Beberapa tahun berjalan menahkodai Askab PSSI Pamekasan, kemudian pada Sabtu 27 Maret 2021, Dia dipercaya mengemban amanah sebagai ketua umum komite olahraga nasional Indonesia (KONI) Pamekasan periode 2021-2025.
Di situlah puncaknya, pria kelahiran 1968 ini memiliki tanggung jawab untuk membawa seluruh cabor yang dinaunginya berlayar untuk mempersembahkan prestasi bagi Pamekasan. Untuk membawa perahu KONI Pamekasan dengan sederet prestasi, Djohan mengambil langkah yang tepat. Yakni, dengan menomorsatukan semua cabor dan tidak ada satu pun yang diperlakukan berbeda.
Djohan mengungkapkan, dengan menomorsatukan semua cabor, dirinya yakin bisa membuat olahraga di Pamekasan semakin maju.
Kendati dalam merealisasikan semuanya tidak mudah, terlebih dari sisi pendanaan yang menurut Djohan masih dalam kategori minim, namun dia tetap optimis bisa membawa olahraga Pamekasan maju. Tentu, melalui pembinaan dan latihan yang intens. Terlebih menuju pekan olahraga provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) yang akan dihelat pada September 2023 mendatang.
“Bagi saya, tidak ada cabor yang diunggulkan. Semua cabor harus dinomorsatukan. Terlebih menuju porprov. Semoga kita bisa menambah medali dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar dia.
Bagi pria asal Jalan Darma Permai Gang 1 No.7, Kecamatan Pademawu itu, selama aktif sebagai pegiat olahraga, dia termotivasi dari keluarnya yang tergolong tingkat perekonomiannya menengah ke bawah. Dirinya ingin membanggakan keluarga besarnya melalui prestasinya sebagai atlet.
“Olahraga adalah hidup saya. Saya menafkahi keluarga melalui bermain sepak bola,” imbuh pria yang juga pernah menjabat sebagai ketua persatuan sepak bola Indonesia (PSSI) Pamekasan itu.
Redaktur: Moh. Hasanuddin