KABARMADURA.ID | PAMEKASAN -Hingga saat ini belum ada kepastian mengenai alokasi tambahan pupuk bersubsidi. Bahkan masih menunggu keputusan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI). Hal tersebut diungkapkan Account Executive (AE) PT. Pupuk Indonesia (PI) Wilayah Madura Deni Eka L, Minggu (15/10/2023).
Dia mengaku, sudah berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan untuk tambahan pupuk bersubsidi. Direncanakan, alokasi tambahan pupuk bersubsidi akan direalisasikan akhir tahun ini. Sebab, serapan pupuk bersubsidi kerap kali tinggi menjelang akhir tahun, lantaran petani mulai bercocok tanam.
“Untuk kebijakan realokasi menunggu dari Kemententan RI. Semua melalui sistem, untuk perubahan data e-Alokasi juga menunggu surat keputusan. Sampai detik ini belum ada informasi,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya menuturkan, sejauh ini distribusi pupuk bersubsidi masih ditemukan kejanggalan. Terutama mengenai kevalidan data petani yang tergabung sebagai keanggotaan kelompok tani (poktan). Sehingga perlu adanya pendataan ulang untuk keoptimalan penyaluran pupuk bersubsidi. Selama ini, keluhan muncul dari beberapa kios mengenai penyaluran pupuk terhadap petani.
“Berdasarkan pengalaman kami, banyak kios-kios yang menyampaikan keluhan dalam melayani petani lantaran terkendala sistem. Kami berharap permasalahan ini bisa diselesaikan,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Produksi Pertanian DKPP Pamekasan Andi Ali Sahbana mengaku, sudah mengajukan tambahan pupuk bersubsidi ke Kementan RI. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai jadwal tambahan pupuk tersebut. Sedangkan untuk proses pembaharuan data invalid dari masing-masing petani mulai ada perbaikan.
“Karena dari petani yang terdata di surat keputusan poktan ada 41.578 yang tidak valid, dari 148.686 petani yang terdata,” responnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Totok Iswanto