KABARMADURA.ID | SAMPANG-Dinas Lingkungan Hidup dan Permukiman (DLH Perkim) Sampang langsung menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait cerobong asap milik Rumah Sakit Mohammad Zyn (RSMZ).
Akibat adanya bau menyengat akibat aktivitas pembakaran limbah medis melalui mesin incinerator tersebut, DLH Perkim Sampang merekomendasikan RSMZ menghentikan aktivitas cerobong asap. Rekomendasi penghentian itu hingga hasil uji laboratorium dari DLH Perkim keluar.
Kepala DLH Perkim Sampang Faisol Ansor melalui Kabid P2LH A. Rofik mengatakan, sehubungan adanya aktivitas incinerator RSMZ yang dikeluhkan warga tersebut, pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak RSMZ Sampang.
Hasil koordinasi tersebut, RSMZ telah melakukan maintenance terhadap incinerator milik RSMZ secara berkala atau setahun sekali. Maintenance itu antara lain menguji kualitas udara ambien. Hasil uji kualitas udara pada tahun 2022 yang lalu masih di bawah baku mutu udara ambien.
Selain itu, pihak RSMZ juga telah mempercepat proses maintenance inseminator yang telah dilaksanakan pada Mei 2023. Setelah selesai proses maintenance tersebut, dilanjutkan pelaksanaan uji laboratorium kualitas udara. Hasilnya diperkirakan selesai pada 29 Juni 2023 mendatang
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, maka sambil menunggu hasil uji lab tersebut, pihak RSMZ bersedia menghentikan sementara aktivitas pembakaran pada incinerator ini. Jadi untuk saat ini aktivitasnya diberhentikan dulu,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua LSM Laskar Merah Putih (LMP) H. Moh Tohir menegaskan, bahwa darinya dan warga yang lain yang menjadi saksinya dan yang mencium bau menyengat akibat asap pembakaran limbah saat berada di rumah warga terdampak itu.
Dirinya mempertanyakan keseriusan pihak RSMZ Sampang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Alih-alih mendapatkan pelayanan terbaik, warga sekitar terancam jadi korban akibat dugaan pencemaran lingkungan dengan adanya aktivitas pembakaran limbah medis tersebut.
“Kejadian yang merugikan warga sekitar ini harus ditindak dan disikapi dengan bijak, terlebih cerobong asap ini sangat berdekatan dengan permukiman dan bau yang dikeluarkan sangat menyengat,” pintanya.
Sementara itu, Humas RSMZ Sampang Wiwin Yuli Triana terkesan enggan memberikan klarifikasi lebih lanjut soal dugaan pencemaran udara akibat aktivitas pembakaran limbah medis yang mengeluarkan bau menyengat dari cerobong pembakaran itu. Dia berdalih masih dalam proses tindak lanjut dengan pihak terkait.
“Sementara kami lanjuti dengan pihak-pihak terkait. Nanti kami info lebih lanjut,” singkatnya.
Untuk diketahui, adanya bau menyengat akibat aktivitas pembakaran limbah medis RSMZ itu terjadi di kawasan Jalan Imam Ghazali Gang III Sampang dan sekitarnya. Kejadian itu diungkap warga setempat pada Rabu (21/6/2023) sekitar pukul 11.45 WIB.
Atas kejadian itu, pihak RSMZ Sampang sudah dipanggil oleh pihak Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang untuk dimintai klarifikasi.
Pewarta: Subhan
Redaktur: Wawan A. Husna