KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Pamekasan meresmikan Kebun Praktik Santri Agripreneur di Pesantren Miftahul Hidayah, Duko Timur, Larangan, Pamekasan, Kamis (8/12/2022). Pembukaan kebun ditandai dengan penanaman 200 pohon jeruk di lahan milik pesantren itu.
Selain Ketua LPPNU Pamekasan KH. Ilzamuddin, kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan Mawardi, perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, dan perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, serta tamu lainnya.
Menurut Ketua LPPNU Pamekasan KH. Ilzamuddin, kemandirian pesantren akan terus didorong. Sebab, pesantren masa kini harus mampu mandiri dalam pengelolaan ekonomi pesantrennya. Salah satu caranya dengan pengembangan bidang pertanian dan peternakan.
Setidaknya sudah ada 13 pesantren yang sudah terpetakan potensinya, termasuk Miftahul Hidayah. Pesantren tersebut yang lebih diproyeksikan pada pengembangan pertanian.
“Pokoknya usaha yang berkaitan dengan ketahanan pangan ini merupakan usaha yang paling eksis di era masa kini, karena ketahanan pangan merupakan kebutuhan primer manusia,” paparnya saat memberikan sambutan di Aula SMK Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura PP Miftahul Hidayah, Kamis (8/12/2022).
Diakui KH Ilzamuddin, program santri agripreneur merupakan kolaborasi multipihak yang diharapkan mampu mendorong lahirnya petani muda dan peternak muda yang berasal dari pesantren. Sebab, selama ini lulusan pesantren hanya dikenal dengan spesifikasi kemampuan agamanya.
“Pesantrennya akan menjadi pesantren yang mandiri dan santrinya juga bisa santri yang mandiri,” ujarnya.
Sementara itu, Pengasuh PP Miftahul Hidayah Duko Timur Larangan Pamekasan KH. Saifuddin Syam menyampaikan, program pengembangan bidang pertanian dan peternakan gagasan dari LPPNU Pamekasan perlu terus dilestarikan. Dia melihat, LPPNU Pamekasan sudah bekerja sama dengan berbagai pihak, artinya program tersebut sangat baik untuk pengembangan pesantren di masa depan.
“Kami menyambut baik dan sangat berbahagia, ke depan, kami harapkan santri kami setelah terjun di masyarakat tidak hanya dikenal menekuni ilmu agama, tetapi punya kegiatan yang terampil dan penuh khidmat, utamanya di tengah-tengah keluarganya,” tutur KH. Saifuddin.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pendampingan Sarana Pertanian DKPP Pamekasan Nuriman menyampaikan, program santri agripreneur sangat tepat dalam memberikan tambahan keterampilan bagi santri, sehingga pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan pendampingan untuk tercapainya program tersebut.
“Sesuai dengan rencana awal bagaimana kita mengajarkan kepada santri bukan hanya di ilmu agama, tetapi di sektor pertanian juga kita gagas untuk bisa menghasilkan santri yang tangguh dan bisa membawa pertanian lebih maju,” ulasnya.
Senada dengan hal itu, Kepala Kemenag RI Pamekasan Mawardi sangat merespon baik atas kolaborasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak, sebab spirit untuk mendorong santri memiliki usaha harus terus dilakukan, baik di bidang pertanian, bidang peternakan, dan lainnya.
“Program pertanian dan pelaku usaha lainnya itu harus digalakan,” urainya.
Reporter: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Wawan A. Husna