KABAR MADURA | Dewan Pendidikan (DP) Kabupaten Pamekasan, menilai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pamekasan Akhmad Zaini, lamban menangani krisis kepala sekolah (kasek) di Bumi Pamelingan. Hal itu berdasarkan data puluhan sekolah dasar (SD) yang tidak dipimpin kasek definitif.
Sekretaris DP Pamekasan Dr. Mohammad Subhan mengungkapkan, berdasar hasil mini research DP Pamekasan periode ganjil 2023/2024 terdapat kekosongan kepala sekolah di Kabupaten Pamekasan yang cukup lama. Disamping itu, terdapat beberapa kasek yang sudah tidak produktif sehingga berdampak terhadap pengambilan keputusan efektif dan visioner di masing-masing satuan pendidikan di Kabupaten Pamekasan.
Sejumlah temuan DP Pamekasan di beberapa kecamatan yang mengalami kekosongan kasek dalam kurun waktu lama, yakni Kecamatan Pademawu dengan total 13 SD negeri yang dibiarkan mengalami kekosongan jabatan kasek.
“Rinciannya, SDN Sentol 2, SDN Tambung 2, SDN Lawangan Daya 3, SDN Barurambat Timur 2, SDN Murtajih 3, SDN Durbuk 1, SDN Tanjung 1, SDN Tanjung 3, SDN Tanjung 6, SDN Pad.Barat 2, SDN JARIN 1, SDN Bunder 1, SDN Bunder 2,” urai Subhan, Jumat (7/6/2024).
Lebih lanjut, Subhan mengungkap, di Kecamatan Tlanakan terdapat 9 SDN yang mengalami hal serupa, yaitu SDN Panglegur 3, SDN Ambat 1, SDN Bandaran 4, SDN Terrak 2, SDN Bukek, SDN Larangan Tokol 4, SDN Bandaran.
Kemudian, di Kecamatan Pamekasan terdapat 6 SDN, yaitu, SDN Bugih 3, SDN Bugih 3, SDN Parteker, SDN Gladak Anyar 4, SDN Laden, SDN Bettet 2. Di Kecamatan Galis terdapat 4 SDN, yaitu, SDN Polagan 2, SDN Ponteh 2, SDN Tobungan 2, SDN Pagendingan 1.
Selanjutnya, di Kecamatan Palengaan terdapat 7 SDN, yaitu, SDN Panaan 2, SDN Larangan Badung 3, SDN Larangan Badung 6, SDN Potoan Daya 1, SDN Palengaan Laok 4, SDN Banyupelle 3, SDN Palengaan Daya 4.
“Dan banyak di Kecamatan-kecamatan lain, seperti di Kecamatan Proppo, Pegantenan, Pasean, Batumarmar, Kadur, Pakong dan lainnya,” tambah Subhan.
Subhan mengaku, secara kelembagaan DP Pamekasan sangat menyayangkan langkah Disdik Pamekasan yang lamban dalam mengambil keputusan.
Hal itu ditambah, proses rekrutmen yang masih banyak menuai kejanggalan, semisal tersebarnya undangan Nomor: 800/1039/432.301.2024. Undangan yang bertempat di aula RA Kartini Disdik Pamekasan itu, dianggap tebang pilih dan tidak transparan.
Sebab, peserta undangan kegiatan yang bermuara pada rekrutmen kasek itu, hanya 18 orang dari satuan pendidikan tingkat SD dan 19 orang dari satuan pendidikan SMP.
Sementara, ada nama-nama calon kepala sekolah yang lulus guru penggerak dan PPPK, namun tidak diundang dalam kegiatan tersebut.
“Mestinya kan setiap tenaga pendidik yang punya potensi dan kualifikasi juga diundang jangan tebang pilih. Persoalan nanti tidak memenuhi syarat, cukup disampaikan di forum tersebut,” sesalnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Disdik Pamekasan Akhmad Zaini mengaku, kekosongan terjadi di 68 sekolah, baik tingkat SD dan SMP. Rinciannya, untuk SMP hanya 2 yang kosong, selebihnya kasek tingkat SD.
Saat ini, dari total 68 sekolah, hanya 56 sekolah yang akan terisi kasek definitif. Hal itu berkaitan dengan jumlah SDM tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi untuk menjabat kasek.
Zaini memastikan, rekrutmen kepala sekolah sesuai prosedur dan hanya SDM yang memenuhi syarat yang akan diangkat. Diantara syarat jadi kepala sekolah itu harus jadi guru penggerak, sudah bersertifikasi.
“Yang tidak akan terisi ada 12 sekolah,” jelasnya.
Reporter: Safira Nur Laily
Redaktur: Miftahul Arifin