KABARMADURA.ID | SAMPANG –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang memiliki program pelatihan keterampilan. Tahun ini, sudah digelar tujuh jenis pelatihan. Bahkan dalam waktu dekat, direncanakan menambah 23 jenis pelatihan baru dengan anggaran Rp2,4 miliar lebih.Namun, orientasi pelatihan tersebut belum membuahkan hasil maksimal.
Kepala Seksi (Kasi) Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP Naker) Ludfi mengatakan, peserta pelatihan yang produktif masih sedikit. Pada tahun 2021 lalu, sudah membuka enam jenis pelatihan. Di masing-masing enam kejuruan diikuti oleh 16 peserta.
Sehingga total, ada 96 peserta pelatihan. Namun, peserta yang berhasil produktif hanya lima orang saja. Sementara 29 orang lainnya semi produktif. Sisanya tidak produktif. “Kalau hasil dari pelatihan tahun 2022 belum terlihat. Karena pelatihannya saja belum selesai, masih berjalan,” ujarnya kepada Kabar Madura, Kamis (22/9/2022).
Menurutnya, ada dua penyebab minimnya produktivitas peserta pelatihan. Pertama, semangat dan keinginan yang kurang dalam diri setiap peserta. Kedua, keterbatasan modal menjadi penghambat utama. Sementara pemkab, hanya memfasilitasi dengan pelatihan tanpa modal. Peserta pelatihan hanya mendapatkan uang transportasi sebesar Rp50 ribu setiap hari.
Itu pun, kata Ludfi, terkadang peserta membeludak hanya mengharapkan uang transportasi. Sehingga, peserta mengikuti pelatihan tidak sungguh-sungguh mengembangkan bisnis. “Semangat dan kemauan, itu yang terpenting,” tegasnya.
Data Pelatihan Wirausaha 2021
Total
96 peserta
Produktif
5 peserta
Semi produktif
29 peserta
Tidak produktif
62 peserta
Reporter: Ali Wafa
Redaktur: Totok Iswanto