DPRD Sampang Minta Pemkab Tidak Terburu-buru Relokasi Pedagang Pasar Srimangunan

Uncategorized259 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SAMPANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang akan merelokasi ratusan pedagang di Pasar Srimangunan ke Pasar Margalela. Kebijakan itu mendapatkan komentar sinis dari anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) setempat.

Anggota Komisi II DPRD Sampang Agus Husnul Yakin menilai pemindahan pedagang itu tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Justru akan membuat masalah baru. Sehingga, pihaknya meminta pemkab untuk tidak buru-buru melakukan relokasi. Lebih baiknya melakukan penertiban terlebih dahulu.

Dia menilai, Pasar Srimangunan itu kumuh karena para pedagang yang tidak ditertibkan saja. Tidak perlu direlokasi, hanya butuh ditata ulang. “Kami lebih menekankan kepada humanisnya, lebih pendekatan kemanusiaan. Jadi apa yang kurang itu bisa dikomunikasikan dengan baik-baik,” ujarnya, Minggu (13/8/2023).

Baca Juga:  5 Ranking Kampus di Madura Versi Sinta Kemendikbudristek RI, UIM Nomor Satu di Pamekasan

Dia meyakini akan banyak pedagang yang tidak mau direlokasi, sebab alasan pengunjung akan sepi. Selain itu, Pasar Margalela, yang akan menampung pedagang, pembangunannya tidak dikonsep dengan matang.

“Buktinya sekarang mangkrak dan tidak ada yang mau berdagang di sana. Lalu, sekarang pedagang di Pasar Srimangunan mau dipindahkan ke sana, ini kan tidak menyelesaikan masalah,” jelas politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Sementara Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Chairijah menjelaskan, pedagang di Pasar Srimangunan itu harus dipisahkan antara pedagang basahan dan keringan. Sebab, pihaknya Pasar Srimangunan itu diproyeksikan menjadi pasar modern, setidaknya bisa seperti Pasar Grosir Surabaya (PGS).

Baca Juga:  PGRI Enggan Berikan Bantuan Hukum, Guru SD Jadi Tersangka Terorisme

“Agar tetap rapi dan bersih sesuai dengan konsep pemerintah daerah,” tegasnya, Minggu (13/08/2023).

Tidak hanya itu, relokasi pedagang harus dilakukan lantaran kondisi pasar sudah overload atau kelebihan pedagang. “Apalagi di blok C yang mayoritas pedagang ikan. Sementara di Pasar Margalela masih banyak lokasi yang kosong,” ucapnya.

Chairijah memastikan dalam relokasi ini, pemkab hanya akan memindahkan sebagian pedagang saja, khususnya yang jualan ikan dan sayuran

“Sehingga akhirnya antara penjual ikan dan kain tidak campur aduk,” tukasnya.

Pewarta: KM70

Redaktur: Sule Sulaiman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *