KABARMADURA.ID | SUMENEP -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep meminta Dinas Perikanan (Diskan) untuk lebih proaktif melakukan pendekatan terhadap pembudidaya rumput laut. Tujuannya, agar taraf perekonomian masyarakat semakin tumbuh.
Anggota Komisi II DPRD Sumenep Juhari mengatakan, selama ini petani rumput laut kurang perhatian dari pemerintah kabupaten (pemkab) setempat. Dia berharap, pemkab bisa mengambil langkah mengatasi hal tersebut. Misalnya dengan melakukan pembinaan dan memberikan bantuan.
“Ini perlu diseriusi, agar rumput laut tidak punah,” katanya, Minggu (30/7/2023).
Menurutnya, petani rumput laut di Sumenep sudah hampir punah, contoh kecilnya di Kecamatan Bluto. Kondisi ini terjadi, tambah Juhari, lantaran tidak adanya keberpihakan dari pemerintah.
“Saat ini mayoritas sudah tidak ada yang menanam, hanya tinggal di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto,” imbuhnya.
Untuk itu, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berjanji, dalam waktu dekat akan memanggil pihak terkait agar nasib para petani rumput laut ada kejelasan.
“Selama ini, bantuan khusus petani rumput laut tidak nampak, buktinya masyarakat banyak mengeluh dan di beberapa desa sudah tidak ada,” paparnya.
Sementara itu, salah seorang petani rumput laut asal Desa Cangkareman Ahyari menyebutkkan bahwa petani rumput laut di wilayahnya sudah hampir tidak ada. Diakui, salah satu penyebabnya, kualitas rumput laut yang dihasilkan jelek dan tidak ada pembinaan dari dinas bersangkutan.
“Rumput laut yang dihasilkan sudah sedikit dan kualitasnya jelek,” tuturnya.
Fungsional Pengelola Ikan Ahli Muda Diskan Sumenep Moh. Subhan Hedir menyampaikan, produksi rumput laut memang sudah mulai sedikit. Namun, dia menegaskan, pihaknya akan berusaha maksimal agar produksi rumput laut banyak kembali, yakni salah satu di antaranya dengan melakukan sosialisasi kepada para petani.
“Untuk capaian produksi laut saat ini sebanyak 165.990,46 ton. Hasil itu berasal dari Kecamatan Bluto, Saronggi, Gili Genting, Talango, Raas, Arjasa, dan Arjasa,” ucap Subhan.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Sule Sulaiman