DPT Berkurang, KPU Pamekasan Putuskan Kurangi 703 TPS

News, Pemilu131 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID| PAMEKASAN-Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan berkurang 30,311 dari DPT tahun 2019 lalu. Diketahui, tahun 2019 lalu mencapai 706.619 DPT. Sedangkan DPT tahun ini  676.308. 

Komisioner KPU Pamekasan Divisi Data dan Informasi Ibnun Hasan Mahfud mengatakan, faktor terjadinya penurunan terhadap DPT pemilihan umum (pemilu)  lantaran banyak masyarakat yang meninggal akibat wabah Covid-19. Dari adanya wabah itu, cukup mengurangi 20 ribu orang. 

Selain itu, ada yang pindah domisili dan masih ada sebagian besar masyarakat yang belum memiliki kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Baca Juga:  Datangi Toko Kelontong, Satpol PP Pamekasan Ajak Masyarakat Perangi Rokok Ilegal

“Kami nanti akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) agar bisa menindaklanjuti warga yang belum memiliki e-KTP,” ujarnya kepada Kabar Madura, Rabu (21/6/2023).

Dituturkan pula, untuk proses penetapan DPT sudah melalui berbagai tahapan sebelumnya. Meliputi, penyusunan daftar pemilih sementara (DPS), penyusunan daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) dan penyusunan DPT. Secara umum, pemilih aktif yang masuk DPT  masih ada yang belum memiliki e-KTP. 

“Mereka tergolong kepada pemilih potensial, ketika pelaksanaan Pemilu 2024 sudah memenuhi syarat untuk menggunakan hak pilihnya, jumlahnya 9.700 orang dari jumlah 676.308 jiwa,” tuturnya.

Baca Juga:  KPU Pamekasan: Lembaga Pendidikan Boleh Dijadikan Tempat Kampanye

Selain itu, jumlah DPT yang berkurang, tempat pemungutan suara (TPS) juga berkurang dibandingkan tahun 2019 lalu. Pada tahun 2019 terdapat 3.151 TPS dan pada tahun ini 2.448 TPS. Sebab ada perhatian khusus dari KPU RI dalam penentuan TPS yang mengharuskan berjumlah kurang lebih 300 pemilih. 

“Karena dengan mengefisiensi TPS sama halnya mengefisiensi anggaran, ambil contoh dari pantarlih saja, terdapat pengurangan seribu lebih, sehingga ada efisiensi anggaran kurang lebih Rp2 miliar dengan hitungan dua bulan Rp2 juta,” jelasnya.

Pewarta: Khoyrul Umam Syarif

 Redaktur: Totok Iswanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *