KABARMADURA.ID | SAMPANG-Aktivitas pembangunan kandang ayam di halaman SDN Madulang 2, Kecamatan semakin meresahkan. Sampai saat ini, pembangunan terus dilanjutkan. Bahkan, setelah berdiri satu bangunan kandang, kini dibangun kembali kandang lainnya.
Kondisi itu diungkapkan oleh Kepala Sekolah SDN Madulang 2, M. Fadiluddin Thohir. Sehingga, di halaman sekolah saat ini sedang berlangsung pembangunan dua kandang ayam. Pihaknya semakin khawatir. Karena bangunan itu dinilai sangat mengganggu aktivitas siswa.
Parahnya lagi, ungkap Fadil, bangunan kandang ayam yang baru sangat mepet dengan ruang kelas belajar (RKB). Bahkan, atap kandang tersebut bersentuhan dengan atap sekolah. Sementara pihaknya hanya bisa pasrah dan menerima keadaan tersebut.
Sampai saat ini, belum satu pun pihak dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang meninjau langsung situasi ke lokasi. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang pun belum punya agenda untuk memantau langsung situasi yang terjadi di SDN Madulang 2.
“Sekarang dibangun lagi. Kandang yang baru ini mepet sampai ke bawah plafon sekolah. Tidak tahu lagi saya harus menunggu sampai kapan,” sesal Fadil, Rabu (7/12/2022).
Di lain pihak, Kepala Bidang (Kabid) Pertanahan dan Tata Bangunan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sampang Wahyu Faridi Hidayat mengatakan, pihaknya telah mengagendakan rencana untuk datang ke lokasi menjnjau langsung situasi dan melakukan mediasi.
Namun, karena kesibukan dengan urusan lainnya, agenda itu belum terlaksana sampai sekarang. Padahal, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang untuk le lokasi menemui warga yang mengaku sebagai ahli waris lahan SDN Madulang 2.
“Rencananya kemarin kami mau ke lokasi, kami sudah koordinasi dengan Disdik. Tapi gagal karena harus ke Sokobanah mengurus pengadaan tanah. Hari ini mau ke sana gagal lagi karena ada rapat bersama sekda,” terang Wahyu, Rabu (7/12/2022).
Meski begitu, kata Wahyu, pihaknya telah memulai proses penyelesaian sengketa. Langkah yang telah dilakukan yaitu mengumpulkan data-data berupa dokumen tentang tanah yang ditempati SDN Madulang 2. Namun, sampai saat ini pihaknya belum berhasil mendapatkan data tersebut.
Sementara itu, lanjut Wahyu, Disdik hanya menyampaikan surat laporan terkait situasi yang terjadi di SDN Madulang 2. Namun, surat itu hanya berupa laporan, tanpa dilampiri dokumen pendukung perihal status lahan tersebut. Sehingga satu pun dokumen belum dikantongi.
“Sampai saat ini belum ada dokumen yang berhasil kami dapatkan, baik dari Disdik maupun bidang aset. Tapi proses kami lakukan,” jelasnya.
Reporter: Ali Wafa
Redaktur: Wawan A. Husna