KABARMADURA.ID | BANGKALAN-Tahapan Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) memasuki persiapan penyampaian visi misi secara terbuka.
Sebelum kesempatan itu disampaikan di depan civitas akademika UTM pada 27 September mendatang, empat bakal calon rektor yang sudah lolos verifikasi menyampaikan deklarasi damai untuk pilrek mendatang. Kegiatan Deklarasi Damai itu diselenggarakan Panitia Pilrek UTM di ruang rapat Graha Utama UTM, Selasa (13/9/2022).
Rektor UTM Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif. M.Si memberiksn apresiasi terhadap para bakal calon rektor UTM yang sudah berkenan mengikuti proses pemilihan rektor UTM yang baru. Sebab, tidak semua dosen berkenan dan mau mengambil kesempatan tersebut.
Pria yang sudah dua periode menjabat pimpinan satu-satunya universitas negeri di Madura itu berharap, keempatnya siap mengabdikan diri untuk membawa UTM lebih maju dan berkembang. Banyak hal yang harus dicapai kendati tugas berat membawa UTM mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.
“Tentu dengan pimpinan baru, siapa pun yang terpilih nanti, UTM harus bisa lebih maju dan berkembang pesat, utamanya untuk menjadi perguruan tinggi yang mandiri,” jelasnya.
Sehingga, Deklarasi Damai tersebut menjadi salah satu upaya dalam menjaga persatuan dan harmonisasi antarcalon, agar tetap rukun dan damai selama mengikuti segala rangkaian pilrek sejak awal hingga akhir.
“Tentu ini juga perlu diapresiasi, dengan Deklarasi Damai ini, panitia dan kami semua berharap pilrek ini bisa berjalan dengan damai hingga akhir rangkaian nanti,” tutur Syarif.
Pria asal Sampang itu juga berharap, bakal calon rektor memiliki inovasi yang tinggi. Salah satunya bisa mengacu pada 9 indikator pengembangan yang sudah dijalani oleh pimpinan UTM dalam dua periode sebelumnya. Sehingga pengajuan untuk menjadi badan layanan umum (BLU) bisa segera terealisasi.
Sedangkan Ketua Panitia Pemilihan Rektor UTM Dr. Ris Yuwono Yudo Nugroho SE. M.Si. menyampaikan, acara Deklarasi Damai tersebut sebenarnya tidak ada dalam rangkaian tahapan Pemilihan Rektor UTM yang sudah dirancang sejak Agustus lalu. Tetapi inisiatif muncul dari panitia untuk mengantisipasi adanya tindakan yang bisa merusak harmonisasi civitas akademika UTM.
“Ini sebernarnya inisiatif panitia, untuk mengantisipasi adanya perpecahan di internal Civitas akademika UTM,” katanya.
Selain Deklarasi Damai, panitia juga bernisiatif untuk meluncur Google Form untuk menyerap aspirasi civitas akademika kampus. Nantinya akan dirangkum dan dipilih secara acak, untuk kemudian ditanyakan kepada setiap bakal calon rektor pada saat penyampaian visi misi di gedung pertemuan UTM pada Selasa (27/9/2022).
“Serap aspirasi ini juga inisiatif panitia yang didapat dari hasil studi banding ke Universitas Gajah Mada, untuk kemudian melibatkan serapan aspirasi dari civitas akademika kampus,” jelasnya.
Sebelum penyampaian visi misi yang akan diikuti oleh 500 orang perwakilan civitas akademika kampus nanti, para bakal calon diperbolehkan untuk lebih mempertajam visi misi yang sudah dikumpulkan untuk lebih mematangkan menuju penyampaian visi misi nanti.
“Kami berikan waktu satu minggu untuk penajaman kembali visi misi para bakal calon, sedangkan untuk sedap aspirasi tidak akan dibatasi hingga penyampaian visi misi dilaksanakan,” terang dia.
Selain deklarasi damai, bakal calon juga mengambil nomor urut. Hasilnya nomor urut 1 didapat Dr. Mahfud Efendi. S.pi. M. Si, nomor urut 2 milik Prof. Dr. Mohammad Nizarul Alim, SE., M. SI, A.k, kemudian Dr. Safi’ S.H., M.H di nomor urut 3 dan Prof. Dr. Nunuk Nuswardani. S. H. M. H berada di nomor urut 4.
NOMOR URUT PILREK UTM
Dr. Mahfud Efendi. S.pi. M. Si
Prof. Dr. Mohammad Nizarul Alim, SE., M. SI, A.k
Dr. Safi’ S.H., M.H
Prof. Dr. Nunuk Nuswardani. S. H. M. H
Reporter: Helmi Yahya
Redaktur: Wawan A. Husna