KABARMADURA.ID | SAMPANG – Tepat pada tanggal 30 Januari 2019, pasangan Slamet Junaidi dan Abdullah Hidayat (Jihad) dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Sampang. Masa kerja mereka sejak tahun 2019 sampai 2024 nanti. Selama empat tahun berlalu, banyak hal yang telah dilakukan.
Banyak perubahan yang terjadi di bawah kepemimpinan Jihad. Perubahan itu bisa dilihat di beberapa sektor, mulai dari infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan perekonomian. Bukti fisik yang paling terlihat yaitu di sektor pembangunan infrastruktur.
Di tangan Slamet Junaidi dan Abdullah Hidayat, wajah Sampang mengalami perubahan pesat. Terbukti, dengan dibangunnya Alun-Alun Trunojoyo, Kabupaten Sampang memiliki ikon baru. Proyek yang dilaksanakan pada tahun 2022 itu menelan biaya sekitar Rp19 miliar lebih.
“Dari awal, tujuan kami mencalonkan sebagai bupati dan wakil bupati adalah untuk ibadah. Tidak ada maksud lain. Tidak untuk memperkaya diri,” demikian dikatakan Bupati Sampang, Slamet Junaidi.
Infrastruktur lainnya yang berhasil dibangun yaitu jalan lingkar selatan (JLS). Setelah direncanakan selama lebih dari 15 tahun, baru di tangan mereka berdua, jalan kawasan selatan itu dapat dibangun hingga diresmikan dengan nama Jalan Halim Perdanakusuma: seorang pahlawan nasional asal Sampang.
Pembangunan jalan di masa kepemimpinan Jihad mengutamakan jenis konstruksi beton. Tujuannya, agar jalan kabupaten lebih kokoh dan tahan lama. Betonisasi adalah kebijakan yang cukup sulit, mengingat biaya yang dibutuhkan cukup besar. Namun Jihad berani memilihnya.
“Tidak hanya peningkatan jalan, kami juga minta agar dilakukan pelebaran jalan,” imbuh bupati yang karib dipanggil Abah Idi itu.
Di bidang kesehatan, Jihad mewujudkan mimpi seluruh masyarakat Sampang untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Mimpi itu dicapai dengan peresmian universal health coverage (UHC). Seluruh masyarakat Sampang gratis berobat di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, sejak awal kepemimpinan Jihad, indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Sampang terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 yaitu 61,94 persen. Tahun 2020 yaitu 62,70 persen. Tahun 2021 yaitu 62,80 persen. Pada tahun 2022 naik menjadi 63,39 persen.
“Kami memposisikan diri sebagai pelayan masyarakat. Bukan sebagai alat pemuas,” tutur Abah Idi.
Pewarta: Ali Wafa
Redaktur: Mohammad Khairul Umam