Empat Tahun Jabat Bupati, Jumlah Dokter Belum sesuai Janji Politik

KABARMADURA.ID | BANGKALAN-Keberadaan tenaga dokter puskesmas di Bangkalan jauh dari ideal. Dari 22 puskesmas jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, hanya terisi 51 dokter. Dari jumlah tersebut, 23 dokter di antaranya merupakan pegawai tidak tetap (PTT) dan dokter berstatus sukarelawan (sukwan), dan 28 orang lainnya dokter berstatus aparatur sipil negara (ASN).

 

Kepala Seksi (Kasi) Sumber Daya Masyarakat Kesehatan (SDMK) Dinkes Bangkalan Yunita Ekamurti mengungkapkan, jumlah dokter ASN yang bertugas di setiap puskesmas belum sampai tiga orang seperti dalam janji politik Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron.

 

Dalam janjinya, setiap puskesmas diupayakan terisi tiga dokter. Namun setelah empat tahun menjabat sebagai bupati, janji itu belum terpenuhi. Sejauh ini hanya memiliki 28 dokter berstatus ASN, mereka disebar di 22 puskesmas jajaran.

 

“Jumlahnya, setiap puskesmas tidak sama, ada yang 1, 2 dan 3 dokter, bahkan ada juga yang tidak ada dokter yang ASN di sana,” ungkapnya saat dikonfirmasi Kabar Madura, Senin (26/9/2022).

 

Sehingga, kata Yunita, dalam peningkatan layanan kesehatan masih perlu tambahan dokter. Sebab, jika mengacu pada keinginan bupati Bangkalan, setiap puskesmas minimal tiga tenaga dokter. Sejatinya, jelas Yunita, berdasarkan standar kesehatan masyarakat (SKM), setiap puskesmas harus memiliki minimal dua orang dokter yang bertugas.

 

“Yang dua itu berdasarkan SKM, baru dikatakan ideal. Tapi jika mengacu pada keinginan Pak Bupati (Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin, red) maka harus ada tiga dokter, sesuai dengan janji politiknya. Semoga saja nanti ada tambahan di rekrutmen CPNS dan PPPK tahun ini,” ungkap Yunita.

 

Menurutnya, salah satu puskesmas yang tidak memiliki dokter berstatus ASN adalah di Kecamatan Konang. Kata Yunita, sejatinya meskipun sedikit dokter ASN, keberadaannya masih terbantukan dari tenaga dokter PTT dan dokter sukwan. Jumlahnya dokter PTT ada 12 orang dan sukwan 11 orang. Sehingga, totalnya 51 dokter.

 

“Jika dikatakan kurang ya tidak juga, karena ada juga dokter PTT dan sukwan. Mereka cukup membantu di tengah kekurangan dokter ASN itu. Yang di Konang itu ada satu dokter PTT dan satu Sukwan, hanya tidak ada yang ASN saja,” imbuhnya.

 

Reporter: Fathurrohman

 

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *