KABARMADURA.ID | SUMENEP-Antisipasi kekeringan, warga di beberapa wilayah di Sumenep diminta untuk mulai menghemat dan menggunakan air secukupnya selama musim kemarau. Pasalnya hingga kini belum ada upaya antisipasi jangka panjang untuk mengatasi persoalan tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi menjelaskan, hal tersebut merupakan langkah antisipatif dan bentuk kewaspadaan atas adanya potensi kekeringan di beberapa wilayah Sumenep selama musim kemarau.
“Mumpung masih ada airnya meskipun sudah menipis, jadi dihemat dari sekarang. Menggunakan seperlunya dan secukupnya,” ucap dia
Sebagai upaya lain, pihaknya menjabarkan, masih bekerja sama dengan ITN untuk memperbaharui dokumen-dokumen kebencanaan, termasuk peta rawan bencana. Sehingga bisa diketahui dan bisa menentukan langkah agar bisa menemukan solusi jangka panjang.
Wahyu mengatakan, berdasarkan data tahun 2022, beberapa daerah yang berpotensi mengalami kekurangan air bersih di antaranya Kecamatan Batu Putih, Saronggi, Pasongsongan, Rubaru, Batang-Batang, Talango dan beberapa kecamatan lain di wilayah timur daya.
Bahkan, saat ini pihaknya telah menerima surat permintaan droping air bersih dari Kecamatan Saronggi.
BPBD juga tengah mengusulkan kepada Bupati Sumenep Achmad Fauzi untuk menerbitkan SK darurat kekeringan. Sehingga, pihaknya dapat terfasilitasi untuk mengajukan permohonan anggaran distribusi air bersih.
“Kami akan droping air bersih ke beberapa wilayah yang mengalami kekurangan air bersih,” ucapnya.
Selanjutnya, BPBD Sumenep juga mengimbau agar masyarakat tidak membuang puntung rokok sembarangan. Jika membakar daun kering harus dipastikan bahwa apinya benar-benar padam.
Hal itu bertujuan untuk menghindari terjadinya kebakaran lahan, hutan, atau tempat umum lainnya akibat kecerobohan manusia.
“Kalau terjadi kebakaran, masyarakat bisa mengadu lewat 112. Nanti tim kami bersama pemadam kebakaran akan menuju ke lokasi kejadian,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumenep Usman Khalid menjelaskan, sejumlah potensi bencana yang perlu diwaspadai di musim kemarau 2023 di antaranya kebakaran hutan, lahan atau tempat umum yang dipicu oleh kurangnya kewaspadaan masyarakat.
Tidak hanya itu, masyarakat juga perlu mewaspadai terjadinya kelangkaan air bersih selama musim kemarau. Terutama untuk daerah yang rentan terhadap dampak dari musim kemarau.
“Masyarakat harus mempunyai kesadaran agar selalu waspada terhadap dampak-dampak yang bakal terjadi,” paparnya.
BENCANA TAHUNAN DI MUSIM KEMARAU
- Kebakaran hutan dan lahan
- Kekeringan dan krisis air
WILAYAH KRISIS AIR
- Kecamatan Batu Putih
- Kecamatan Saronggi
- Kecamatan Pasongsongan
- Kecamatan Rubaru
- Kecamatan Batang-Batang
- Kecamatan Talango
- Beberapa kecamatan lain di wilayah timur daya
Sumber: BPBD dan BMKG Sumenep
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Wawan A. Husna