KABARMADURA.ID | Pelatih Madura United Fabio Lefundes kembali menyoroti kebiasaan “killing time” atau buang-buang waktu. Sorotan itu diberikan kepada pemain Persita Tangerang saat bersua Madura United di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (SGMRP) Pamekasan, Rabu 15 Februari lalu.
Menurutnya, kebiasaan tersebut tidak bagus jika tetap dibiarkan. Fabio mengingatkan, agar wasit-wasit Indonesia untuk lebih peduli, dan peka terhadap pemain yang melakukan segala cara guna menghabiskan waktu pertandingan jika dalam kondisi terdesak.
Ketika masalah tersebut bisa diselesaikan, Fabio berasumsi, sepak bola Indonesia akan lebih baik. Dia juga mengingatkan kepada calon pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang akan berjuang pada kongres luar biasa (KLB) hari ini, Kamis (16/2/2023). Agar siapapun yang nantinya terpilih, bisa peduli untuk memperbaiki itu.
“Ketika mereka punya kesempatan, mungkin mereka jatuh terus di lapangan. Bukan tim papan bawah saja, tapi tim papan atas juga, seperti saat lawan Bali United FC. Kemudian saat lawan Persib Bandung juga,” ucap Fabio.
Arsitek berusia 50 tahun itu memastikan, dirinya tidak menanamkan kebiasaan tersebut kepada anak asuhnya. Walaupun dalam kondisi tertentu, Alberto “Beto” Goncalves cs bisa melakukannya untuk segera menghabiskan waktu dan meraih tiga atau satu poin.
Selain itu, Fabio juga mengingatkan, agar pengadil lapangan mempelajari yang dilakukan wasit di Piala Dunia 2022. Saat mendeteksi “killing time” pada masa injury time, wasit tidak mengakhiri laga sesuai dengan tambahan waktu, tapi menambahnya dengan hilangnya waktu untuk permainan.
“Pasti, kita semua pernah melihat permainan hingga 90+16 di Piala Dunia. Itu karena melihat waktu yang terbuang lagi pada masa injury time,” imbuhnya.
Perwarta: Syahid Mujtahidy
Redaktur: Moh. Hasanuddin