KABARMADURA.ID | BANGKALAN-Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar rapat terbuka senat dalam rangka yudisium sarjana ilmu hukum semeter genap, Jum’at (9/9/2022) lalu. Dalam yudisium tersebut, terdapat 109 mahasiswa yang berasal dari empat periode angkatan, yakni 2015, 2016, 2017, dan 2018.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura Dr. Safi’. SH. MH menyampaikan, yudisium yang dilakukan kali ini memang lebih sedikit secara jumlah daripada semester gasal. Kebetulan yudisium yang sudah mengikuti proses pengukuhan saat ini adalah dari program sarjana.
Dalam prosesi tersebut, civitas akademik fakultas juga memilih peserta yudisium terbaik dan yudisium berprestasi. Untuk yang terbaik, dinilai berdasarkan indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi dan terbaik. Sedangkan untuk yudisium berprestasi dinilai dari berbagai prestasi dan aktivitasnya berkegiatan dan berprestasi.
“Kami pilih masing masing satu, tentu ini sudah ada penilaiannya dan prestasinya juga tidak hanya di kancah nasional, tetapi juga internasional,” ulasnya, Jumat (9/9/2022).
Safi’ berharap, peserta yudisum yang sudah dinyatakan menyandang gelar sarjana hukum, bisa menjadi perantara penyelesaian masalah. Baik untuk diri sendiri, keluarga, juga negara. Tentu dengan ilmu yang didapatkan, juga bisa bermanfaaat bagi masyarakat.
“Kami harap, ilmu yang mereka dapat bisa dimanfaatkan dengan baik, selain untuk keluarga, masyarakat juga negara,” harapnya.
Sedangkan menurut peserta yudisium berprestasi, Ahmad Dahlan, prestasi yang didapatkan adalah hal biasa. Sebab, menjadi yudisium berprestasi sebenarnya hanya label yang mewakili kualitas FH UTM. Sebab semuanya tentu terbaik. Baik itu untuk dirinya sendiri, untuk keluarga, ataupun untuk daerahhya sendiri.
“Yudisium berprestasi ini hanya label, dan untuk mendapatkan hasil maksimal ini, saya dan untuk adik-adik semuanya, agar pintar membaca kondisi dan peluang, sehingga bisa belajar dan memaksimalkan diri dari saba,” terang dia.
Sedangkan peserta yudisum terbaik, Ivonisa Zulvinka Tisyadiarta, menyampaikan pesan bahwa kunci dari kesuksesan itu adalah tidak pernah berhenti berusaha dalam meraih apa pun. Sehingga hasil yang diinginkan bisa mudah dicapai.
Dia juga mengingatkan kepada mahasiswa agar tidak mudah terkecoh dengan kesenangan yang sifatnya hanya sementara.
“Kuncinya jangan pernah menyerah, dan terus berusaha, jangan pernah terkecoh dengan hal yang menyenangkan dan sifatnya hanya sementara,” pesan Perempuan yang saat ini menjadi managing partner GBR Lawfirm itu.
Reporter: Helmi Yahya
Redaktur: Wawan A. Husna