KABARMADURA.ID | PAMEKASAN- Ratusan warga mengatasnamakan Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi agama Islam Darul Ulum Banyuanyar (STAI Duba) Pamekasan menggelar aksi solidaritas. Mereka mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan zionis Israel. Aksi yang dimulai dari areal monumen Arek Lancor itu, diikuti kurang lebih 700 demonstran, mulai dari santri, mahasiswa dan masyarakat umum. Aksi berakhir di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Senin (16/10/2023).
Juru Bicara Aksi Solidaritas Bela Palestina Khalil As’ary mengatakan, diinjaknya bendera Israel pada aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap penyerangan kepada penduduk palestina yang jauh dari sifat kemanusiaan. Apalagi semua akses darat untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina ditutup. Sehingga ia meminta pemerintah Republik Indonesia (RI) terus berada di garda terdepan untuk pasang badan demi kemerdekaan Palestina. Sebab, dalam sejarah, Israel tidak memiliki hak menduduki bumi Palestina.
“Seluruh bantuan yang ingin masuk ke Palestina semua diblokade oleh zionis Israel, sehingga kami merasakan penderitaan mereka, bagaimana anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia (lansia) sangat menderita dengan kekejaman yang dilakukan oleh Israel,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Khalil menegaskan, terdapat beberapa tuntutan agar nantinya bisa ditindaklanjuti oleh DPRD Pamekasan. Masing-masing, mendesak Perserikatan Banggsa-Bangsa (PBB) bisa memberikan sanksi terhadap Israel atas pelanggaran kemanusiaan. Gambarannya, ketika Israel melakukan serangan terhadap Palestina menggunakan Bom Fosfor Putih yang sangat membahayakan terhadap rakyat sipil Palestina.
“Tuntutan yang kami ini untuk pemerintah Indonesia supaya lebih gencar membela Palestina, terlebih untuk kedamaian Palestina. Mohon tuntutan kami ini ditindaklanjuti paling tidak 3×24 jam, karena kondisi Palestina saat ini cukup genting,” tegasnya.
Terpisah, Ketua DPRD Pamekasan Halili menyampaikan, tuntutan dari FKMSB akan dikoordinasi secara umum di internal DPRD Pamekasan. Namun, atas berbagai tuntutan yang mengadvokasi kepentingan Palestina, maka akan mengutus anggota secara langsung. Terutama, terhadap Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Kedutaan Amerika Serikat di Indonesia, dan berbagai pihak. Tujuannya, agar aspirasi yang disampaikan oleh warga Pamekasan, baik dari kalangan santri dan kiai bisa tersampaikan dan bisa menjadi perhatian kepada semua pihak.
“Terhadap keinginan para demonstran itu, untuk menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah pusat, kami akan menindak lanjuti, satu dua hari ini kami akan mengutus salah satu dua orang anggota untuk membawa surat tuntutan itu ke Jakarta,” janjinya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Totok Iswanto