KABARMADURA.ID | SAMPANG-Sejumlah pemuda dan relawan di Sampang mengikuti pelatihan penanganan bencana di Pondok Pesantren (Ponpes) Assirojiyyah. Pelatihan tersebut digagas oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sampang.
Sejumlah pemuda dari Desa Mandangin menjadi salah satu peserta pelatihan. Termasuk sejumlah lembaga relawan lainnya, dari Banser, Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama (NU), Sekolah Bintang Sembilan, Santri Tangguh Bencana (Sanggup) Ponpes Assirojiyyah, dan beberapa pegiat kebencanaan lainnya.
Para peserta pelatihan dibekali mengenai penanganan kebencanaan. Seperti fire rescue skala rumah tangga, vertical rescue, medical first rescue (MFR) dan water rescue.
Sementara itu, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sampang Moh Hasan Jailani mengatakan, pelatihan relawan dilakukan selama dua hari. Menurutnya, selain untuk memantapkan kemampuan para relawan, juga untuk memberikan bekal kepada peserta yang ikut.
“Kami mendatangkan pelatih handal dan berpengalaman. Mereka adalah trainer dari Paiton Energy atau Paiton Operation and Maintenance Indonesia (POMI). Termasuk anggota BPBD Sampang yang memiliki sertifikasi di bidangnya, ” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, khusus untuk pemuda dari Mandangin, ditargetkan untuk mengikuti pelatihan lanjutan untuk mengembangkan ilmu dan kemampuannya di bidang penanganan kebencanaan. Namun, terkait jadwal, pihaknya belum menentukan.
Mantan Ketua LPBI NU Sampang itu menambahkan, pelatihan penanganan bencana tersebut untuk melatih pemuda desa agar mampu menjadi relawan tangguh.
“Alhamdulilah semua trainer bisa hadir semua sesuai target. Kami berharap kegiatan ini melahirkan relawan-relawan tangguh. Khususnya para pemuda yang baru berlatih,” ucapnya.
Reporter: Fathor Rahman
Redaktur: Muhammad Aufal Fresky