KABARMADURA.ID | PAMEKASAN – Kontingen Pamekasan tidak mampu memenuhi target masuk 10 besar perolehan medali pada gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) VIII 2023. Ada sejumlah cabang olahraga (cabor) yang gagal menyumbangkan medali, salah satu di antaranya woodball.
Pelatih Indonesia Woodball Association Pamekasan Samak’on mengatakan, gagalnya woodball mendapatkan medali dikarenakan lapangan yang tidak mendukung. Medan yang bergelombang mengakibatkan laju pertandingan tidak seimbang. Padahal, sebelum pertandingan, ketika dirinya melakukan survei, di lapangan itu tidak bergelombang.
“Lapangannya bergelombang dan lebih buruk dari lapangan yang di Pamekasan. Padahal, saat kami cek sebelum hari H, lapangan itu tidak bergelombang. Atlet lain pun merasakan ketidaknyamanan lapangan itu. Kemenangan yang diraih seolah keberuntungan saja,” ungkapnya kepada Kabar Madura, Rabu (20/9/2023).
Selain itu, kata Samak’on, adanya atlet tingkat kejuaraan nasional (kejurnas) juga memperketat persaingan. Menurutnya, atlet kejurnas itu seharusnya tidak diturunkan di tingkat provinsi. Sebab, membuat tidak imbang pertandingan. Apalagi, juga ada atlet asal luar provinsi yang juga ikut dimainkan.
Ke depan, Samak’on berharap, ada legalitas lapangan yang sah secara nasional. Tuan rumah porprov selanjutnya bisa mempersiapkannya dengan sesuai aturan.
Kemudian, dia menambahkan, saat ini pihaknya telah mempersiapkan atlet-atletnya menuju Indonesia Open di Bali, yang akan berlangsung pada November mendatang.
“Sebelum porprov, persiapan kami 90 persen. Tapi karena beberapa faktor, kami tidak bisa mencapai target. Padahal kami telah masuk di final,” terangnya.
Diketahui, dari 25 cabor yang diikutsertakan di Porprov Jatim tahun ini, ada sembilan cabor di Pamekasan yang gagal menyumbangkan medali, meliputi PBVSI pantai, perbakin, woodball, ISSI, e-sport, renang, FPTI, futsal, sepak bola. Kegagalan itu membuat Pamekasan menduduki peringkat 24.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman