KABAR MADURA | Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman dan Sukriyanto (KHARISMA), ingin menjadikan pesantren sebagai pusat kegiatan ekonomi dan penataan lingkungan berbasis masyarakat.
Komitmen tersebut tertuang dalam salah satu misi yang diusung paslon nomor urut 2 pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pamekasan tersebut. Bahkan, secara spesifik, gagasan paslon KHARISMA itu, dijabarkan dalam fokus program yang sudah dicanangkan.
Juru Bicara Paslon KHARISMA, Ismail mengatakan, salah satu yang menjadi fokus misi Paslon KHARISMA, yakni peningkatan kawasan terbuka hijau. Pihaknya menilai, saat ini kondisi lingkungan, khususnya kawasan terbuka hijau sangat memprihatinkan.
Oleh karenanya, KHARISMA memberikan perhatian khusus pada sektor lingkungan, terutama pada pengembangan ruang terbuka hijau, taman atau hutan kota, maupun area rekreasi.
“Salah satu program yang nantinya akan direalisasikan mencakup penanaman pohon dan pembuatan jalur hijau yang menghubungkan area publik dan sekitarnya,” jelasnya, Senin (14/10/2024).
Di samping penataan lingkungan hijau di area terbuka dan perkotaan, Ismail mengaku, paslon KHARISMA akan membuat program khusus untuk pesantren. Program dimaksud yakni Eco-Pesantren.
Ketua DPC Partai Demokrat Pamekasan itu mengaku, Eco-Pesantren akan menjadi fokus KHARISMA, sebagai upaya melengkapi sarana pengelolaan lingkungan yang sehat, nyaman dan aman.
Melalui program itu, nantinya KHARISMA akan menjamin pemenuhan air bersih dan sanitasi di pesantren untuk kesejahteraan masyarakat pesantren, khususnya para santri.
“Eco-Pesantren merupakan program yang hendak menjadikan pesantren sebagai pusat kegiatan ekonomi dan penataan lingkungan sehat berbasis masyarakat” ungkapnya.
Selain dari pada itu, Ismail menjelaskan, program Eco-pesantren yang digagas KHARISMA bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan di pesantren melalui pendidikan lingkungan berbasis agama.
Program ini, tegas Ismail, akan mengkolaborasikan ajaran agama Islam dengan pengetahuan tentang alam dan lingkungan. Dengan demikian, nantinya akan terwujud komunitas pesantren yang ramah lingkungan, mandiri, dan hijau.
“Termasuk satu pesantren satu insinator ramah lingkungan, menjadi turunan dari program Eco Pesantren,” tutupnya. (nur/pin)