KABARMADURA.ID | Jantung Prof. Dr. Achsanul Qosasi berdegup kencang kala menyaksikan laga Tim Nasional (Timnas) Indonesia U22 melawan Timnas Vietnam U22, Sabtu (13/5/2023). Bagaimana tidak, presiden Madura United ini menggambarkan pertandingan itu SEA Games itu bak drama, penuh gejolak namun happy ending.
Publik dibuat tahan nafas di menit-menit akhir pertandingan. Beruntung terjadi gol yang tercipta dari kaki Taufany Muslihuddin. Gol itu sukses memantik gemuruh tepuk tangan dari seluruh penjuru negeri.
“Sepak bola adalah drama. Satu menit menentukan nasib kebanggaan bernegara. Tambahan waktu 8 menit ternyata menguntungkan Indonesia,” kata pria dengan sapaan Prof. AQ itu saat mengomentari injury time yang diberikan wasit dalam laga panas tersebut.
Memang nampak tidak mudah meladeni tim yang dikenal kuat di Asia Tenggara itu. Perjuangan mereka berapi-api untuk mengejar ketertinggalan. Dua kali berhasil menyamakan kedudukan. Akibatnya, skuad Garuda Muda sempat ditahan dengan skor 2-2 hingga menit ke-90.
Kebuntuan baru terpecah 6 menit kemudian. Skuad asuhan Indra Sjafri tersebut kembali unggul. 8 menit injury time yang diberikan wasit jadi keberuntungan bagi anak-anak muda kebanggaan negeri ini. Dua menit akhir masih jadi milik skuad Garuda Muda. Skor 2-3 bertahan hingga peluit akhir dan jadi penentu kemenangan sekaligus tiket ke babak final.
Namun bagi Prof. AQ, euforia bukan sekedar babak final yang berhasil diraih. Dia memberi atensi khusus untuk salah satu cabang olahraga (cabor) favorit di gelaran SEA Games Kamboja 2023 ini. Harapan sosok asal Sumenep ini, mereka harus berhasil merebut medali emas untuk dibawa pulang.
Terlebih, terakhir raihan medali emas dari cabor sepak bola di gelaran SEA Games adalah tahun 1991, lebih dari dua dekade lalu. Setelahnya, Indonesia memang empat kali sukses masuk babak final di pesta olahraga se-Asia Tenggara ini. Sayang keempatnya gagal berujung kemenangan.
Harapan Prof AQ, kemenangan dramatis atas Timnas Vietnam U22 bisa jadi modal untuk semakin kuat menghadapi babak final. Apalagi, dengan menaklukkan Vietnam, sekaligus menggugurkan mereka jadi juara bertahan. Terlebih, Timnas Vietnam dua kali berturut-turut meraih medali emas dari dua kali gelaran SEA Games terakhir.
“Medali emas sepak bola di depan mata. Kemenangan dramatis kemarin menjadi modal percaya diri pada final nanti,” lanjutnya.
Pada partai puncak, Timnas Indonesia U22 akan bertemu dengan Timnas Thailand U22. Kedua kesebelasan akan memperebutkan medali emas cabang sepak bola SEA Games Kamboja 2023.
Sebagaimana diketahui, pertandingan melawan Vietnam U22 ini cukup dramatis dan menarik ditonton. Tim Garuda Muda sempat dua kali unggul, namun Timnas Vietnam U22 selalu bisa menyamakan kedudukan. Bahkan, Timnas Indonesia U22 harus mendapat petaka, wasut menghukum Pratama Arhan dengan kartu merahnya.
Saat harus bermain dengan 10 pemai, gempuran Vietnam U22 kian sengit, lalu memaksa Garuda Muda harus sering bertahan. Dalam kondisi seri 2-2 di menit ke-90, wasit secara mengejutkan memberi tambahan waktu 8 menit. Injury time ini mampu dimanfaatkan dengan baik dengan satu gol tambahan hingga laga berakhir.
Pewarta: Syahid Mujtahidy
Redaktur: Wawan A. Husna