Geser 50 Penerima RTLH di Pamekasan, Akibat Tidak Masuk Kualifikasi 

News123 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | PAMEKASAN – Sedikitnya 50 penerima program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun ini digeser. Sebab sudah tidak layak sebagai penerima dengan indikasi sudah memiliki hunian yang bagus atau kayak. Sebagian ada yang tidak bersedia masuk cakupan program tersebut. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Pamekasan Muharram melalui Kepala Staf Fungsional Penata Kelola Perumahan Dwi Budayana, Selasa (1/8/2023). 

Menurutnya, tahun ini ada 350 keluarga yang tercakup sebagai penerima bantuan RTLH. Namun setelah dilakukan verifikasi dan validasi (verval) di lapangan  kurang lebih 50 keluarga digeser sebagai penerima lantaran sudah tidak memenuhi kualifikasi sebagai penerima. Sedangkan penerima baru atau penggantinya ada yang berasal dari desa semula dan sebagian dialihkan ke desa lain. 

Baca Juga:  LPPNU Pamekasan Bangun Kerja Sama 350 Ton Pembibitan Jagung dengan LPPNU Jember

“Kmi sudah memiliki database RTLH di Pamekasan,”  ujarnya kepada Kabar Madura. 

Pihaknya menuturkan, kualifikasi penerima program tersebut meliputi, masuk pada cakupan keluarga prasejahtera, rumahnya tidak layak huni, sanggup menerima dan berswadaya terhadap program tersebut. Sebab untuk anggaran yang disiapkan oleh Pemkab Pamekasan tidak semua mengcover kebutuhan pembangunan rumah yang diinginkan oleh setiap keluarga. Apalagi dana yang dikeluarkan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023  Rp17.500.000.

Dwi menjelaskan, untuk progress dari realisasi  program RTLH tahun ini  sudah pembuatan rekening masing-masing penerima. Sebab mekanisme penyalurannya melalui non tunai. namun untuk pembuatan rekeningnya belum dituntaskan oleh perbankan. “Jadi belum ada satupun rekening yang sudah jadi, kami sudah cek, makanya belum mengamprah uang yang akan ditransfer ke rekening masing-masing penerima,” jelasnya.

Baca Juga:  Disdik Sumenep Kesulitan Realisasikan Regrouping Sekolah Krisis Siswa

Diakuinya, untuk mengakselerasikan rampungnya program tersebut, ada sebagian penerima yang sudah mengangkut kebutuhan bahan bangunan.  Kendatipun uang bantuan programnya  belum tersampaikan ke setiap penerima. “Berdasarkan laporan teman-teman di lapangan ada sekitar 20 persen dari penerima sudah mendatangkan bahan bangunan yang diperlukan,” tegssnya.  

Perwarta: Khoyrul Umam Syarif

Redaktur: Totok Iswanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *