Guru-Guru Rekan S di Sampang, Turut Diperiksa Densus 88

KABARMADURA.ID | SAMPANG-Penangkapan seorang guru pegawai negeri sipil (PNS) di Sampang oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror sudah lebih dari 14 hari. Namun sejauh ini, belum ada rilis resmi kepada publik mengenai status hukum guru berinisial S itu, apakah sudah menjadi tersangka atau belum.

Namun Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sampang AKBP Arman meyakini, kaena sudah ditahan selama 14 hari, bisa dipastikan sudah berstatus tersangka.

Mantan Kapolres Kota Pasuruan itu juga menyebut, Densus 88 telah memeriksa sejumlah saksi. Pemeriksaan itu melibatkan pihak kelurahan, RT dan rekan kerja di SDN Rongtengah 5. Pemeriksaan dilakukan di Sampang.

“Densus yang ke sini, menemui para saksi-saksi itu,” ucap AKBP Arman.

Baca Juga:  test test test

Sampai saat ini pihaknya tidak menerima tembusan surat penahanan atas tersangka berinisial D itu dari Markas Besar (Mabes) Polri. Sebab, surat penahanan itu hanya disampaikan ke pihak keluarga, tidak ditembuskan ke Polres Sampang.

“Untuk keluarga apakah juga terlibat atau tidak, itu pengembangan Densus 88,” tutup AKB Arman.

Banner Iklan

Di lain pihak, Kepala Sekolah SDN Rongtengah 5, Surati membenarkan pemeriksaan oleh Densus 88 tersebut. Dia tidak ingat tanggal pemeriksaannya. Namun, pihak Densus 88 bersama anggota Polsek dan Koramil, beserta pihak kelurahan datang menemuinya ke sekolah.

Dia ditanyakan terkait keseharian tersangka selama mengajar di SDN Rongtengah 5. Kemudian, pihaknya diminta untuk menjaga psikis keluarga tersangka. Sebab, dua anak tersangka sampai saat ini masih aktif menempuh pendidikan di sekolah dasar.

Baca Juga:  Giriş Gambling Bonusları Reddit - En Güncel Kampanyalar

“Anaknya yang satunya kelas satu dan satunya lagi kelas lima,” terang Surati.

Surati memastikan, kedua anak tersebut tidak terganggu selama di sekolah. Sehingga, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan lancar. Dia mengimbau kepada para guru dan siswa yang lain, agar menjaga psikis anak tersebut agar tidak terganggu.

“Alhamdulillah anaknya aktif. Karena keluarganya masih ada di sini. Jadi kami berupaya agar sikap kami tidak berubah kepada mereka,” ujarnya.

Reporter: Ali Wafa 

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *