KABARMADURA.ID| SURABAYA – Memasuki bulan ramadan, permintaan sembilan bahan pokok (sembako) semakin meningkat. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap kenaikan harga di pasaran.
Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur Aliyadi Mustofa mengatakan, hampir setiap ramadan harga sembako mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan suplay barang tidak bisa mengimbangi permintaan yang begitu banyak.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur harus menjaga stabilitas harga. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni, dengan melakukan pengawasan dan mengontrol pergerakan harga sembako di pasar.
“Semisal ditemukan ada kenaikan harga, segera cari akar masalahnya dan secepatnya cari solusi. Semua distributor pasar harus dipastikan berada di bawah kontrol pemerintah,” katanya.
Politisi PKB itu menyampaikan, selain mengontrol harga, ketersediaan pangan juga harus dipastikan mencukupi kebutuhan. Dengan demikian, stabilitas harga bahan pokok di pasaran bisa terjaga.
“Sudah menjadi kewajiban Pemprov Jatim, termasuk di dalamnya DPRD, untuk menjaga ketersediaan pangan, sehingga kebutuhan pokok di Jatim bisa dipastikan aman dan harganya stabil,” kata Gus Aliyadi.
Komisi B DPRD Jatim secara konsisten akan berkoordinasi dengan Disperindag Jatim terkait perkembangan harga bahan pokok selama ramadan. Bahkan, dewan juga akan turun langsung ke pasar untuk mengontrol harga tersebut.
“Kami akan berupaya maksimal untuk ikut serta menjaga stabilitas harga bahan pokok. Harapannya, agar seluruh umat muslim di Jawa Timur bisa menjalani ibadah puasa dengan tenang tanpa dibebani kenaikan harga bahan pokok,” tutupnya. (*)