Habis Rp3 Miliar per Tahun, Proyek Drainase Sumenep Gagal Atasi  Genangan

News199 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Setelah dibangun drainase di beberapa wilahah Kota Sumenep maupun  pelosok desa,  Sumenep menjadi langganan terjadinya air menggenang saat hujan.

Genangan yang kerap muncul adalah di area perkotaan pada saat hujan lebat, seperti di Jalan Sultan Abdurrahman, Jalan Dr. Cipto, Jalan Adhirasa dan sekitarnya, serta di pintu masuk halaman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep, pada 2022 lalu, anggaran yang digelontorkan untuk membangun drainase itu senilai Rp4 miliar. Pada tahun 2023 sebesar Rp3,9 miliar, dan pada tahun 2024 senilai Rp3 miliar.

Karena kondisi itu, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Dulsiam meminta  proyek drainase tahun 2024 diseriusi, agar tidak terkesan selalu membuang anggaran. Sebab, meskipun ada pembangunan drainase di Sumenep, kondisi di Sumenep pada saat hujan nyaris muncul genangan air, utamanya di area kota.

Baca Juga:  Istianah, Pengusaha Muda dari Pelosok Desa, Tetap Prioritaskan Tumbuh Kembang Anak 

“Jadi, pada tahun 2024 ini, pengerjaan harus dimaksimalkan, jangan hanya sekedar dapat proyek,” katanya, Senin (12/2/2024).

Menurutnya, perencanaannya  harus benar-benar matang, jangan asal membangun, sehingga potensi genangan hingga banjir berkurang. Salah satu penyebab genangan adalah fungsi  drainase yang tidak maksimal.

Kondisi itu diakui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep Eri Susanto melalui Kepala Bidang (Kabid) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dedi Falahuddin.  Tetapi dia membantah jika genangan itu karena pembangunan drainase kurang maksimal, karena semua pengerjaan sudah sesuai rencana awal.

Baca Juga:  BPBD Pamekasan Belum Petakan Penanggulangan Bencana Musim Penghujan

Masih adanya sampah yang menyumbat disebut jadi musabab genangan air itu. Saat ini, drainase harus rutin dibersihkan dari sampah yang tersumbat untuk bisa mengalirkan air hujan.

“Ya, pada saat musim hujan sering adanya genangan, itu karena banyak sampah atau kotoran yang menghambat jalannya air,” kata Dedi.

Akhir Maret 2024 ini, akan dibangun saluran drainase baru. Terdapat 10 paket proyek saluran drainase yang direncanakan, nilainya sekitar Rp3 miliar.

“Paket drainase itu salah satunya di Jalan Dr. Cipto,” paparnya.

Pewarta: Imam Mahdi

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *