KABARMADURA.ID | SAMPANG-Hingga saat ini tambahan bantuan air bersih untuk desa terdampak kekeringan di Sampang belum disalurkan. Padahal, di beberapa wilayah di Sampang sudah mulai turun hujan.
Berdasarkan informasi yang dirangkum Kabar Madura, anggaran untuk menangani bencana kekeringan itu sebesar Rp150 juta yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sampang Alan Kaisan mengatakan, pengajuan anggaran bantuan air bersih untuk desa kekeringan itu masuk dalam Perubahan APBD 2023. Dia menyebut, secepatnya akan dibahas.
“Insya Allah secepatnya perubahan APBD 2023 ini akan dibahas di tingkat Banggar DPRD Sampang,” ucapnya, Rabu (25/10/2023).
Mengingat tahun ini terjadi kemarau panjang, politisi Partai Gerindra itu tidak menampik bahwa bantuan droping air bersih ini masih sangat diperlukan terutama di desa yang masuk kategori kering kritis.
“Sambil lalu kami menunggu proses, dan semoga cepat direalisasikan,” tambahnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Fajar Arif Taufikurrahman menyatakan akan segera mungkin bantuan air bersih itu terealisasi.
“Kalau sudah selesai semua, nanti kami langsung terjun untuk merealisasikan, sambil lalu berkoordinasi dengan PDAM Trunojoyo Sampang,” ujarnya.
Awalnya pemerintah kabupaten (pemkab) hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah provinsi (pemprov) dalam upaya menangani bencana kekeringan tersebut. Namun, kata Fajar, karena kemarau panjang terjadi, maka pihaknya berupaya mengajukan bantuan anggaran melalui P-APBD 2023. Sehingga, dia meminta masyarakat untuk memanfaatkan bantuan air bersih dengan baik.
“Kalau kami hanya mengandalkan dari pemprov untuk bantuan air bersih ini kurang, makanya kami usahakan untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah daerah,” paparnya.
Pewarta: KM70
Redaktur: Sule Sulaiman