KABARMADURA.ID | SUMENEP -Memasuki triwulan akhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep baru merampungkan separuh program Desa Tangguh Bencana (Destana) dari target 10 desa. Kondisi membuat Komisi IV DPRD Sumenep mendesak agar program tersebut segera bisa dituntaskan.
Anggota Komisi IV DPRD Sumenep H. Masdawi mengatakan, sejatinya program yang bersentuhan dengan keselamatan masyarakat sudah selayaknya mendapatkan dukungan dan pengawasan penuh.
“Sebenarnya itu bisa digagas lebih matang, sehingga segera dilakukan dan masyarakat mendapatkan manfaatnya,” tegasnya, Minggu (15/10/2023).
Politisi Partai Demokrat (PD) itu juga menyarankan agar program Destana itu diselesaikan sebelum masuk musim penghujan. Sebab, pada musim hujan, potensi terjadinya bencana cukup tinggi.
”Khawatir nanti programnya akan sia-sia, apalagi sebentar lagi masuk musim hujan. Kan ini program untuk mengurangi korban apabila bencana datang,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi mengutarakan, untuk program Destana itu sudah terlaksana di lima desa. Pihaknya menargetkan akhir tahun ini tuntas.
”Kami tuntaskan nanti, sebab anggarannya tetap Rp200 juta, tidak ada perubahan. Insya Allah selesai tahun ini,” ungkapnya, Minggu (15/10/2023).
Dia menyebutkan, tiga desa yang sudah selesai itu berada di Kecamatan Ambunten, Dasuk, dan Talango. Kemudian, dua sisanya di Kecamatan Giligenting. Sementara yang belum selesai salah satunya di Kecamatan Lenteng, tepatnya di Desa Moncek Tengah.
“Kendalanya kan ada mutasi jabatan beberapa waktu lalu, kebetulan kabid yang menangani pindah, sehingga butuh penyesuaian terhadap program yang akan dilakukan,” dalihnya.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Sule Sulaiman