HCML Partisipatif Tanam Mangrove di Beberapa Daerah di Indonesia

News40 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SUMENEP-Sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, Husky– CNOOC Madura Limited (HCML) bersama SKK Migas dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menanam 11.200 pohon mangrove di beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Kota Denpasar, Bali, Rabu, 23 November 2022.

Kegiatan yang dikenal dengan istilah 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) itu juga bertujuan pengembangan industri minyak dan gas bumi tanpa mengesampingkan aspek konservasi lingkungan hidup.

Penanaman pohon mangrove ini dihadiri oleh VP Operations HCML, Perkasa Sinagabariang, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan KLHK, kepala SKK Migas dan segenap pimpinan dari KKKS lainnya, serta perangkat desa setempat.

Penanaman mangrove dilakukan secara bertahap dan diperkirakan akan selesai 100 persen pada akhir November 2022.

Program ini merupakan program kegiatan bersama SKK Migas-KKKS yang dicanangkan oleh SKK Migas. Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen industri hulu migas untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat daerah operasi.

VP Operations HCML, Perkasa Sinagabariang, menyampaikan bahwa program penghijauan ini merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat maupun SKK Migas. Upaya memproduksikan sumber daya migas dalam rangka mendukung perekonomian nasional, tetaplah harus berada dalam sebuah koridor yang memperhatikan lingkungan.

Baca Juga:  Dilarang Buka Bersama, Pemkab Pamekasan Tetap Gelar Safari Ramadhan

“Keterlibatan kami dalam event ini menunjukkan bahwa HCML selalu mendukung upaya pemerintah tidak hanya dalam hal meningkatkan produksi migas nasional, melainkan upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekitar wilayah operasi industri ini,” kata dia.

Tidak hanya di Bali, Perkasa melanjutkan, penanaman pohon juga dilakukan HCML bersama SKK Migas Jabanusa di beberapa daerah di Madura, seperti menanam ribuan pohon produktif di lima pesantren di Sampang. dengan jumlah total seribu bibit seperti buah mangga, kelengkeng matalada, kelengkeng diamond, alpukat, jambu merah, dan sirsak.

Hari pertama penanaman dilakukan di Pesantren Assirojiyyah, Kajuk, Sampang, Kamis (24/11/2022).

Program penanaman tersebut tidak akan berhenti sekali saja. Hingga lima bulan ke depan, HCML bersama SKK Migas Jabanusa akan melakukan monitoring dan perawatan tanaman demi suksesnya program tersebut.

Pihaknya menyampaikan, bahwa penanaman pohon serentak di beberapa lokasi di Indonesia dilakukan sebagai komitmen menjaga lingkungan serta menekan emisi karbon. Kegiatan ini dipantau langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta dihadiri kepala SKK Migas secara online.

Latar belakang dilakukan aksi tanam pohon dan upaya menjaga kelestarian lingkungan itu, untuk mengatasi permasalahan degradasi ekosistem pesisir dan perubahan iklim yang kini menjadi perhatian berbagai pihak.

Baca Juga:  Pembentukan Fraksi Rampung, Ketua DPRD Pamekasan: Akan Segera Disahkan!

Selain menanam bibit pohon buah-buahan, HCML bersama 60 relawan dari sejumlah elemen juga menggelar penanaman mangrove di Pantai e Kasoghi, Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Sumenep, Kamis (1/12/2022). Penanaman mangrove tersebut juga sebagai salah satu solusi mengurangi dampak degradasi ekosistem pesisir dan perubahan iklim tersebut.

Aksi itu digelar bertepatan dengan Hari Menanam Pohon yang diperingati setiap 28 November. Kemudian peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia atau World Environment Day (WED) dan Hari Nusantara pada 13 Desember.

Selain HCML, ikut terlibat juga dalam penanaman mangrove ini antara lain Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep, Forpimka Saronggi, kepala Desa Tanjung, kepala sekolah dan siswa SMPN 2 Saronggi, SKK Migas Jabanusa, Pokmaswas Reng Paseser, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL)-LPPM IPB, dan masyarakat sekitar.

Kegiatan diawali dengan penyerahan bibit mangrove secara simbolis oleh HCML kepada Kades Tanjung dan PKSPL-LPPM IPB. Kemudian diakhiri dengan menanam mangrove bersama di sekitar Pantai e Kasoghi.

HCML menyampaikan betapa pentingnya ekosistem mangrove ini. Karena dapat mengurangi abrasi pantai dan tempat tinggal bagi kepiting dan udang. Fungsi dan peran yang tak kalah penting dari mangrove adalah penyerap karbon.

Reporter KM66

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *