KABARMADURA.ID | PAMEKASAN -Meski musim kemarau belum berakhir, pendistribusian air bersih ke wilayah terdampak bencana kekeringan dihentikan. Sesuai data, hanya ada 459 pendistribusian bantuan air bersih. Sebab anggaran yang disediakan sudah habis terpakai. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan Akhmad Dhofir, Rabu (18/10/2023).
Dia mengaku, anggaran yang dipersiapkan selama ini digunakan untuk operasional pengiriman air bersih ke setiap wilayah terdampak. Sesuai rekapitulasi di internal instansinya, anggaran hanya cukup untuk 30 hari pendistribusian bantuan air bersih. Sedangkan realisasi bantuan air bersih dimulai awal bulan Agustus hingga awal bulan September. Sasarannya, 321 dusun yang tersebar di 77 desa wilayah Kabupaten Pamekasan.
“Kalau mau dibandingkan dengan tahun lalu, pengirimannya hanya sebulan, jadi tahun ini sama kalau mau dibandingkan,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya menuturkan, distribusi air bersih selama sebulan menghabiskan anggaran Ro88 juta. Dana tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Dana tersebut belum terhitung dengan distribusi air bersih hasil kerjasama dengan Perusahaan Air Minum Daerah (Perumdam) Tirta Jaya. Yakni, Rp250 juta dengan sasaran 780 titik. Kemungkinan besar, realisasinya hingga pengesahan APBD-P tahun ini.
Meski pendistribusian dihentikan, dipastikan akan tetap berupaya agar bisa kembali memberikan bantuan air bersih ke setiap wilayah terdampak. Salah satunya, tetap berkoordinasi dengan BPBD Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengenai pendistribusian air bersih ke setiap wilayah terdampak. Namun secara spesifik tidak mengetahui secara pasti mengenai cakupan dari provinsi.
“BPBD Provinsi juga melakukan droping air, kerjasama dengan pihak ketiga, informasi dari BPBD provinsi sudah berjalan, kalau kami kan menyeluruh, tetapi yang ini saya kurang tau, setahu saya tidak semua wilayah yang terdampak kekeringan mendapatkan bantuan air bersih,” jelasnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Totok Iswanto