KABARMADURA.ID | SAMPANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Perikanan (Diskan) Sampang terus mendorong para petambak garam tingkatkan kualitas dan kuantitas produksinya. Salah satunya melalui kegiatan pembinaan dan bimbingan teknis (bimtek) bagi pelaku usaha garam rakyat, Rabu (16/11/2022).
Kegiatan yang bertempat di aula kantor Diskan Sampang itu di ikuti oleh sekitar 50 peserta yang merupakan perwakilan pelaku usaha petambak garam di sentral, seperti dari Kecamatan Sampang, Pengarengan, Jrengik dan Sreseh. Pematerinya merupakan pelaku usaha petambak yang sudah lama bergelut di dunia garam, dari PT Garam dan perwakilan Diskan Sampang.
Kepala Diskan Sampang Wahyu Prihartono melalui Kepala Bidang (Kabid) Perikanan dan Budidaya Moh. Mahfud menuturkan, penekanan pada kegiatan pembinaan dan bimtek itu, meliputi tentang tatacara pengelolaan air hingga menjadi garam yang bagus, karena kemungkinan ada hal yang sudah biasa dilakukan oleh petambak garam yang sebenarnya ada yang harus terus diperbaiki, sehingga bisa menghasilkan garam yang lebih bagus lagi.
Selain itu, guna mendorong terwujudnya standardisasi teknik pengolahan garam rakyat yang efektif untuk menghasilkan kualitas dan kuantitas garam rakyat di Sampang yang lebih bagus, sehingga bisa memenuhi standar garam industri selain garam konsumsi.
“Melalui pembinaan dan bimtek ini, para petambak diajari mulai dari persiapan, produksi, pungut hingga pasca pemungutannya. Sehingga kualitas dan kuantitas produk garam yang dihasilkan oleh petambak khususnya di Sampang ini lebih bagus kedepannya,” tutur Mahfud kepada Kabar Madura.
Lanjut, Mahfud membeberkan, seyogyanya kualitas garam rakyat di wilayah Sampang itu diakui oleh PT Garam relatif sudah ada peningkatan dari sebelumnya, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Namun hal itu, belum merata ke berbagai wilayah sentral garam, sehingga para petambak tersebut harus terus diberikan pembinaan secara rutin dan berkala.
Pembinaan untuk para petambak garam itu, hampir setiap tahun diadakan oleh pemerintah daerah melalui instansinya. Karena peserta yang diundang hanya perwakilan, sehingga yang menjadi pesertanya harus bergantian guna terus meningkatkan wawasannya demi terwujudnya kualitas dan kuantitas yang terus lebih bagus.
“Sebenarnya output dari kegiatan pembinaan rutin ini, untuk menambah wawasan, keahlian dan keterampilan petambak garam dalam memproduksi garam yang berkualitas,” terangnya.
Reporter: Subhan
Redaktur: Wawan A. Husna