KABARMADURA.ID | SAMPANG-Sosok yang layak menjadi Penjabat (Pj) bupati Sampang mulai diperbincangkan. Mengingat masa jabatan Bupati Slamet Junaidi dan Wakil Bupati Sampang Abdullah Hidayat akan berakhir pada 31 Desember 2023 mendatang. Artinya, hanya tersisa sekitar empat bulan lagi.
Berdasarkan aturan, pengusulan Pj bupati datang dari tiga pihak; DPRD setempat, pemerintah provinsi (pemprov), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Masing-masing dapat mengusulkan tiga nama sebagai calon bupati sementara.
Ketua DPRD Sampang Fadol menyampaikan, pihaknya masih nunggu surat dari Kemendagri terkait pengusulan Pj bupati Sampang.
“Baru setelah 15 hari dari surat masuk, kami harus memberikan jawaban terkait sikap dan usulan Pj bupati Sampang,” ucapnya, Minggu (18/8/2023).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan, DPRD hanya berhak mengusulkan, tidak memiliki wewenang memilih dan menentukan. Menurutnya, penentuan Pj bupati itu menjadi ranah dari Kemendagri.
“Jadi kami hanya mengusulkan. Kami dapat mengusulkan tiga nama dan itu nanti prosesnya melalui usulan-usulan fraksi. Sekarang tahapan masih belum mulai, masih nunggu surat dari Kemendagri,” tegas Fadol.
Kemudian dia menjelaskan, pihaknya sudah mulai berkomunikasi dengan fraksi-fraksi di DPRD Sampang terkait proses pengusulan Pj bupati Sampang. Diketahui, di kabupaten berjuluk Kota Bahari ini ada 8 fraksi.
“Kami akan minta usulan dari 8 fraksi yang ada. Kalau memang muncul tiga nama, kami langsung rapat paripurna, tapi kalau lebih dari tiga nama, maka kami voting,” paparnya.
Fadol menyebut, salah satu persyaratan untuk bisa diusulkan jadi penjabat bupati adalah aparatur sipil negara (ASN) minimal eselon II.
Sementara itu, Ketua Umum Forum Mahasiswa Sampang (Formasa) Farman Zaki berharap, Pj bupati Sampang diisi oleh orang-orang yang paham dunia politik, memiliki gagasan baru, dan memahami kearifan lokal.
“Karena pemimpin yang baru harus melahirkan inovasi-inovasi baru, baik dalam memajukan ekonomi dan lainnya,” tutur Zaki.
Pihaknya juga meminta fraksi-fraksi di DPRD Sampang untuk mengusulkan calon pemimpin yang antikritik. Pasalnya, Sampang hari ini membutuhkan sentuhan dari pemimpin yang pemikirannya luas dan tidak alergi dengan masukan dari masyarakat.
“Pastikan jangan hanya berdasar pada dukungan dari partai,” tukasnya.
Pewarta: KM70
Redaktur: Sule Sulaiman