Jadi Keluhan, 2024 Nihil Perbaikan Pelabuhan dari dan ke Kepulauan Sumenep

News7 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengakui tidak ada perbaikan fasilitas infrastruktur pelabuhan. Kondisi itu disayangkan masyarakat asal kepulauan Sumenep.

Tokoh pemuda asal Kepulauan Kangean, Fatrhorrahman, menyampaikan bahwa memang akses ke kepulauan masih jauh dari kata ideal, sehingga masih sangat membutuhkan skala prioritas pembangunan dari pemerintah.

“Silakan saja ke kepulauan, kepulauan mana saja, nyaris semua butuh perhatian, mulai dari infrastruktur dan fasilitas pelabuhan sendiri,” kata dia.

Termasuk menuju pulau terdekat saja, keberadaan pelabuhan hanya untuk mengantar orang, bukan barang, misalnya di sisi daratan saja, seperti di Kecamatan Dungkek, masih butuh untuk fasilitas  untuk menaikkan barang.

Baca Juga:  Sulit Diberantas, Tambang Ilegal di Sumenep Ditengarai Milik Orang Penting

“Kemarin waktu event sepeda ke Gili Iyang itu, kan ada ratusan orang dengan sepedanya harus lewat Pelabuhan Kalianget yang jaraknya hampir 4 jam, kalau dari pelabuhan Dungkek kan paling lama 20 menit,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Keselamatan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Perkimhub) Sumenep  Afif Rusidi membenarkan tidak ada perbaikan pelabuhan di tahun ini.

“Tidak ada untuk tahun ini,” paparnya.

Tahun sebelumnya, terdapat tiga pelabuhan yang dikerjakan, di antaranya pelabuhan di Kepulauan Paliat, Kecamatan Sapeken. Anggarannya sebesar Rp452 juta. Kemudian Pelabuhan Banbaru di Pulau Gili Raja dengan anggaran Rp197 juta.  Pelabuhan Tambat Labu Banraas, di Pulai Gili Iyang dengan anggaran Rp197 juta.

Baca Juga:  UTM Sukses Mewisuda 1.144 Wisudawan, Harapkan Lulusan Berpikir Kreatif 

Ketiga pelabuhan belum sepenuhnya ideal, karena pekerjaan pelabuhan-pelabuhan bakal dicicil sesuai dengan kekuatan keuangan.

“Itu disesuaikan dengan kekuatan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), kami juga bakal memaksimalkan melalui bantuan keuangan (BK) Provinsi Jawa Timur,” imbuhnya.

Menurutnya, kepulauan memang layak dipasang pelabuhan yang ideal. Alasannya, dengan akses yang mudah dan nyaman, maka tentu dampaknya kepada perekonomian masyarakat.

Pewarta: Moh Razin

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *