KABARMADURA.ID | SUMENEP-Rencana pembangunan sport center di Desa Gunggung, Kecamatan Batuan, kembali gagal di tahun 2023. Sampai saat ini, dana yang diharapkan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tidak kunjung turun.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohamad Iksan mengakui sudah beberapa kali mengonfirmasi ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), baik melalui saluran telepon maupun datang langsung ke kantor Kemenpora di Jakarta, namun hingga saat ini belum ada kepastian.
“Karena menjelang akhir tahun 2023, sudah tidak ada, berarti di tahun 2023 gagal lagi. Tapi kami akan terus mengusahakan, siapa tahu berkat ikhtiar nantinya ada titik terang,” katanya, Senin (27/11/2023).
Hal itu sangat diusahakan karena sudah menjadi keharusan Pemkab Sumenep. Terlebih, dalam rencana proyek ini, Pemkab Sumenep sudah menghabiskan anggaran Rp5 miliar untuk menyediakan lahan. Selain itu, anggaran itu digunakan untuk penimbunan. Dari 7,5 hektare lahan yang dipersiapkan, 5 hektare lainnya sudah ditimbun.
“Karena tidak ada anggaran, jadi hanya hanya hasil urukan tanah yang ada di sana,” ujarnya.
Sedangkan rencana anggaran untuk proyek senilai Rp80 miliar. Separuh dari kebutuhan dana itu belum ada. Pada 2019 lalu, Kemenpora sempat menjanjikan akan memberikan anggaran Rp20 miliar. Sayangnya, hingga saat ini belum ada memorandum of understanding (MoU) antara Pemkab)Sumenep dan Kemenpora.
“Ikhtiar disertai doa sudah kami jalani, namun mau bagaimana lagi memang kenyataannya seperti ini,” kata Iksan.
Sementara itu, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Sami’oeddin menegaskan, sarana dan prasarana keolahragaan di Sumenep sudah menjadi kebutuhan. Oleh karena itu pembangunan sport center itu diharapkan mendapat anggaran.
“Jika ada pembangunan sport center, tentu bakal mendongkrak prestasi Sumenep di pentas keolahragaan kan,” ucap politisi PKB itu.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna