Jelang Iduladha, DKPP Pamekasan Terjunkan 46 Petugas Periksa Hewan Kurban

Uncategorized123 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | PAMEKASAN Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan akan menerjunkan 46 petugas untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban menjelang perayaan Iduladha 2023.

Kepala DKPP Pamekasan Ajib Abdullah melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kabid Keswan) DKPP Pamekasan, Slamet Budi Harsono mengatakan, puluhan petugas kesehatan hewan (Keswan) akan melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap keswan di seluruh pasar tradisional hewan di wilayah setempat.

Di samping itu, para petugas juga disiagakan, jika nantinya ada warga atau di pusat-pusat penyedia hewan kurban membutuhkan petugas untuk memeriksa keswan untuk kebutuhan kurban. 

“Kami bersama 46 petugas yang terdiri dari 40 para medis dan 6 dokter hewan, siap turun untuk memastikan kesehatan hewan jelang perayaan Iduladha,” ungkapnya, Selasa (07/05/2023).

Baca Juga:  Beredar Video Tembakau Dicabut, DKPP Pamekasan: Bukan karena Pupuk Palsu!

Slamet menjelaskan, dalam melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban, pihaknya telah menjadwalkan operasi ke sejumlah pasar tradisional hewan, seperti di pasar Keppo, pasar 17 Agustus, pasar Waru, dan pasar-pasar hewan lainnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan beberapa Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang ada di Pamekasan, termasuk Puskeswan yang ada di Kecamatan Waru untuk menyiapkan petugas pemeriksa keswan.

“Kami bersama petugas keswan akan terjun ke pasar-pasar hewan tradisional untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Slamet menjelaskan, operasi pasar dan penyediaan 46 petugas kesehatan hewan semata-mata dilakukan untuk memastikan hewan yang hendak dijadikan kurban merupakan hewan yang sehat, bebas dari penyakit dan aman dikonsumsi.

Baca Juga:  PLN Bangkalan Bakal Ganti KwH Meter Pelanggan Nakal

Jika nantinya ditemukan hewan yang sakit atau kondisinya mengkhawatirkan kesehatan saat dikonsumsi, pihaknya akan menyarankan agar hewan tersebut untuk tidak dijadikan hewan kurban dulu. “Nanti jika ditemukan ada hewan yang sakit dan tidak layak dikonsumsi akan kami pisahkan dengan hewan-hewan yang sehat,” tutupnya.

Pewarta: Safira Nur Laily

Redaktur: Moh. Hasanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *