KABARMADURA.ID | SUMENEP–Untuk memeriahkan peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, berbagai dukungan berdatangan. Selain Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Polres Sumenep, dukungan juga datang dari kalangan nonmuslim untuk jemaah asal Sumenep yang berangkat pada Senin (6/7/2023).
Kepala bagian (Kabag) Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Setkab Sumenep Kamiluddin mengatakan, pemberangkatan menuju Sidoarjo akan dilaksanakan Senin (6/7/2023) melalui tiga titik utama.
“Pemerintah dalam hal ini ikut mendukung dengan menfasilitasi mobil serta makan dan minumannya,” katanya, Minggu (5/2/2023).
Selain itu, juga disediakan paramedis serta ambulans untuk antisipasi jemaah yang sakit. Mengenai pengamanan dan pengawalaan, sudah dikoordinasikan bersama Polres Sumenep.
Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti Sutioningtyas mengatakan, pengawalan pemberangkatan menuju Sidoarjo sudah siap dilaksanakan. Saat ini sudah disiapkan kendaraan patroli dan pengawalan (patwal). Setiap titik pemberangkatan akan dikawal oleh pihak kepolisian.
Sebagai pengendali patwal, Polres Sumenep menugaskan Iptu Rofik di titik 1, Aipda Saleh di titik 2, dan Bripka Deny di titik 3.
Sementara itu, Ketua Lazisnu Kiai A. Quraisyi Makki yang sekaligus korlap rombongan keluarga besar PCNU Sumenep mengaku sudah siap dalam hal pemberangkatan menuju Sidoarjo.
“Jadi sudah banyak konstribusi dari berbagai pihak, termasuk dari nonmuslim yang mendukung dengan menyediakan satu unit mobil Hiace yang isinya 16 orang, ini patut diapresiasi,” ujarnya.
Data jemaah yang sudah masuk daftar awalanya sebanyak 4.734 orang, Tetapi berdasarkan input data terakhir, karena ada beberapa tambahan dari MWC NU, rombongan nahdliyin itu jadi sebanyak 5.500 orang,
Untuk transportasi, Pemkab Sumenep membantu tiga unit bus pariwisata, temasuk dari forkopinda, satu bus NU sendiri, dan satu bus mandiri.
Sedangkan peserta yang tiba di Kota Sumenep mengendarai motor, bisa diparkir di kantor PCNU Sumenep. Saat ini, rombongan PCNU tidak menerima tambahan peserta lagi kecuali menggantikan yang batal berangkat.
Di setiap bus disediakan alat komunikasi radio handy talky (HT). Peserta juga mendapat dukungan air, snack dan nasi gulung. Peserta juga diminta memperhatikan kebersihan di titik keberangkatan, kendati sudah dibantu petugas kebersihan dari Masjid Jamik.
“Segala hal dalam bus menjadi tanggung jawab ketua rombongan bus, dan untuk konsumsi nakes dan dokter ditanggung panitia,” ujarnya.
Setiap jamaah memakai id card dari panitia, dan melunasi kontribusi disetor ke Kiai Hosnan dan Kiai Quraisyi. Setiap bus rombongan memakai stiker bus yang dikeluarkan PBNU. Para jemaah diimbau membawa bekal makan minum, alat salat, tikar, payung, masker, tisu, plastik sampah, obat obatan P3K, dan diharap memakai baju putih.
“Usahakan kondisi peserta prima, kalau ada anggota rombongan sakit di jalan, segera beritahu koordinator, agar disambungkan ke mobil tenaga kesehatan, mobil menepi dari rombongan,” ucap pria yang akrab disapa Kiai Quraisyi itu.
PEMBERANGKATAN JEMAAH 1 ABAD NU DARI SUMENEP
- Disediakan paramedis serta ambulans untuk antisipasi jemaah yang sakit
- Disiapkan konsumsi selama perjalanan
- Dikawal kendaraan patroli dan pengawalan (patwal) dari setiap titik pemberangkatan
- Rombongan nahdliyin dari Sumenep sebanyak 5.500 orang
- Setiap bus rombongan memakai stiker bus yang dikeluarkan PBNU.
- Setiap jamaah memakai id card dari panitia dan mengenakan pakaian warna putih
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna
2 komentar