KABARMADURA.ID | Joko Rabsodi, memang bukan satu-satunya penulis di Kabupaten Pamekasan. Namun, ia memiliki visi misi yang berbeda dengan penulis lain dalam hasil karya tulisnya. Menuntaskan sebuah tulisan adalah kesenangan tersendiri baginya. Ia meyakini, sebuah ide kreatif akan hilang seperti awan apabila dibiarkan begitu saja tanpa diabadikan dalam tulisan. Keyakinan itulah yang membuatnya tetap menulis, hingga sederet prestasi pun ia raih. Seperti, juara 3 lomba menulis sastra oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud ristek) RI pada 2007 lalu.
SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN
Pria yang akrab disapa Joko mulai mengasah kemampuannya di bidang kepenulisan pada tahun 2001, terutama tentang cerita pendek (cerpen) dan puisi. Diakuinya, kegemarannya menulis itu berawal dari kebiasaannya saat mondok. Saat itu, kata dia, diharuskan untuk selalu membaca ketika ada waktu luang. Kebiasaan tersebut, akhirnya membuat Joko terdorong untuk terus produktif membaca dan menulis hingga saat ini.
Selama menggeluti dunia kepenulisan, Joko mengaku, dibutuhkan satu tahun agar tulisannya agar diterima di beberapa media massa. Joko menceritakan, dirinya mendapatkan honor pertama dari tulisannya itu senilai Rp75 ribu pada 2002 lalu. Honor itu ia dapat dari karya puisinya yang berhasil terbit di majalah Horison.
Honor pertama itu, menjadi motivasi tersendiri bagi Joko untuk terus berkarya dan mengirimkannya di berbagai media massa. Ia mengakui, honor yang diterima berkat tulisannya itu dibuat tambahan uang saku.
Beberapa karya yang dibuat Joko, telah terekam di berbagai macam media massa seperti, Bali Pos, Pikiran Rakyat, dan lainnya
“Untuk tambahan uang saku, jadi saya terus mengirim tulisan-tulisan saya. Baik itu cerpen, puisi, maupun esai dan resensi,” terang Joko kepada Kabar Madura. Kamis (12/1/2023)..
Pria yang kini mengajar di SMAN 4 Pamekasan mengaku, selama bergelut di dunia kepenulisan, dirinya tidak mengalami kendala yang signifikan. Kebuntuan ide tidak menjadi halangan. Baginya, ide dalam menulis bisa didapat di mana saja.
Tercatat, pada tahun 2006 dirinya menerbitkan antologi puisi dengan judul ‘Silaturrahim Kelamin’. Kemudian pada 2021, ia menerbitkan ‘Kurikulum Modern Ala Gus Dur’. Dan pada tahun ini, sedang proses penerbitan buku barunya yang berjudul ‘Kakimu Terlampau Tinggi Meninggalkan Petang’.
Joko mengungkapkan, dirinya sempat berhenti membaca dan menulis. Sehingga dirinya tidak lagi produktif memuat karya. Tepat saat dia sedang sakit. Yang mengharuskannya tidak banyak beraktivitas.
Namun, seiring berjalannya waktu, ia berhasil kembali ke dunia yang digemarinya itu. Joko berhasil melawan rasa bosan yang menghantuinya karena tidak lagi suka menulis dan membaca selama ia sakit. Kini, ia kembali produktif.
“Selama beberapa tahun saya tidak menulis ataupun membaca. Sehingga pada tahun 2021 saya kembali menulis. Dan, terciptalah garapan ‘Kurikulum Modern Ala Gus Dur’ itu,” ungkapnya.
Prestasi Joko Rabsodi:
- Juara 3 lomba mengulas karya sastra oleh kemendikbud ristek RI pada tahun 2007
- Juara 2 cipta puisi nasional di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021
- Juara 3 cerpen di media litera.co.id yang bekerjasama dengan kemendikbud ristek pada tahun 2021
- 10 penulis buku non fiksi terbaik Provinsi Jawa Timur
Redaktur: Moh Hasanuddin