KABARMADURA.ID | SUMENEP-Program beasiswa santri Sumenep tahun 2023 belum bisa direalisasikan. Kendati anggarannya sudah ditetapkan Rp200 juta, namun sampai saat ini jumlah penerimanya belum ditetapkan.
Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep Fajarisman mengatakan, penentuan jangkauan bantuan itu sejatinya belum final.
“Saya tidak bisa memastikan, karena bantuan itu belum final. Bisa berubah nantinya, terkait jumlah penerimanya,” kata mantan kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep itu, Senin (13/2/2023).
Belum finalnya program tersebut, karena masih harus disesuaikan dengan PMK Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Indikator Tingkat Kinerja Daerah dan Ketentuan Umum Bagian Dana Alokasi Umum. PMK itu yang menjadi dasar dilaksanakan program. Pemkab Sumenep harus memasukkan data program tersebut ke Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).
Selain ketentuan tersebut, pemerima program tersebut harus diverifikasi. Artinya, penerima yang diajukan bisa saja gagal karena tidak memenuhi syarat. Misalnya tidak mukim di pesantren selama satu tahun dan yang lainnya.
“Kami belum bisa memastikan apakah bisa bertambah atau malah bisa berkurang program itu, kami menunggu informasi dari Pak Bupati (Bupati Sumenep Achmad Fauzi),” imbuh Fajarisman.
Untuk realisasi program tersebut, sumber dananya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep 2023. Calon penerimanya, saat ini sudah memasukkan data sekitar 80 santri. Besaran beasiswanya sekitar Rp2,5 juta untuk satu tahun. Jumlah itu lebih kecil dari tahun 2022, yakni sebesar Rp3,5 juta untuk masing-masing santri.
“By name by addres sudah kami input di Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), tetapi dari target 80 orang itu nanti kami belum bisa memastikan mendapatkan semua,” paparnya.
Pewarta: Moh Razin
Redaktur: Wawan A. Husna