Kabupaten Bondowoso Pelajari Keberhasilan Penanganan Stunting Pemkab Pamekasan

News75 views

KABARMADURA.ID | PAMEKASANPemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melakukan studi tiru terhadap keberhasilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan dalam penanganan stunting, Senin (6/3/2023).

Kegiatan tersebut berlangsung di Pringgitan Dalam Pendopo Agung Ronggosukowati Pamekasan dan diterima langsung oleh Wakil Bupati Pamekasan RB Fattah Jasin.

Banner Iklan Stop Rokok Ilegal

Hadir pula Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana  (DP3AP2KB) Pamekasan dr. Hendarto dan beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pamekasan.

Sedangkan rombongan dari Pemkab Bondowo dipimpin Wakil Bupati Bundowoso Irwan Bachtiar Rachmat.

Wakil Bupati Pamekasan RB Fattah Jasin menyampaikan, penurunan angka stunting di Bumi Ratu Pemelingan menggunakan strategi kolaboratif dengan melibatkan semua pihak. Langkah tersebut dikenal dengan nama Strategi Kopi.

Baca Juga:  Usia Muda Dominasi Angka Perceraian di Sumenep

Dalam menekan angka stunting, kata Fattah, ditekankan partisipasi aktif semua stakeholders. Selain itu, inovatif  dari semua OPD dengan kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat maupun secara tidak langsung.

Diketahui, pada 2021 angka stunting Pamekasan berada di 38,71 persen. Kemudian pada tahun 2022, berdasar hasil survei status gizi indonesia (SSGI) dari tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bisa turun menjadi 8,10 persen.

“Penanganan stunting diperlukan sinergi semua pihak, karena pengaruhnya sangat besar,” paparnya, Senin (6/3/2023).

Fattah menyampaikan, dalam penekanan stunting tidak hanya diintervensi dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), tetapi dari anggaran pendapatan belanja desa (APBdes).

Baca Juga:  Realisasi DAK Pendidikan di Kabupaten Sumenep Nol Progres

Sementara itu, Plt Kepala DP3AP2KB Pamekasan dr. Hendarto menyampaikan, koordinasi berkelanjutan kepada kader yang menyebar di berbagai  desa dan kelurahan menjadi sangat penting. Sebab yang bisa langsung berinteraksi dengan masyarakat adalah mereka. Namun tetap dilakukan evaluasi secara berkala.

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk selalu berkoordinasi dalam mengakselerasikan penurunan angka stunting,”ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinkes Pamekasan dr. Saifuddin menyampaikan, pendampingan kepada tim SSGI dalam mengawal tangkat kevalidan sampel yang dilapangan menjadi hal penting, sebab berpengaruh terhadap hasil akhir survie yang dilakukan.

“Kami mengawal pendataan dari angka stunting,”imbunya.

Pewarta: Khoyrul Umam Syarif

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *