KM.ID | PAMEKASAN — Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ditantang untuk berperan lebih aktif dan diharapkan bisa menjadi bagian dari solusi khususnya dalam menyelesaikan masalah bangsa.
Hal itu disampaikan oleh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan Fathorrachman dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tabri Syaifullah Munir saat menjadi pembicara pada talkshow dalam rangka Resepsi Pelantikan Rayon Persiapan Saptawikrama PMII Komisariat IAIN Madura di Gedung Pemuda Pamekasan, Rabu malam (7/9/2022).
Menurut Fathorrachman, generasi muda akan menghadapi banyak tantangan ke depan. Maka dari itu wawasannya perlu ditingkatkan sebagai bekal menghadapi tantangan tersebut.
“Modal mendasar dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, mahasiswa wajib pintar, banyak baca buku dan diskusi ilmiah persoalan kekinian,” ungkap Dosen Instika Guluk-Guluk Sumenep itu.
Mengapa demikian, kata pria yang akrab dipanggil Paong itu, sebab apabila hal mendasar saja tidak menguasai, bagaimana mungkin bisa menyelesaikan persoalan besar lainnya. Tentu itu mustahil.
“Kurangi main game, sudah bukan waktunya. Silakan fokus dan tekuni bidang yang diminati. Sehingga bisa berperan aktif dalam memajukan bangsa,” imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua PWI Pamekasan Tabri Syaifullah Munir. Dia menekankan kepada kader PMII Pamekasan untuk menjadi bagian dari solusi, khususnya dalam menyelesaikan problem bangsa.
Menjadi bagian dari solusi, kata Tabri, berarti harus siap mengembangkan setiap posisi yang diemban sesuai dengan target yang telah ditentukan. Hal itu juga sebagai sumbangsih kepada bangsa.
“Saya selalu bilang di banyak tempat, kita harus Siap Sat Set dalam setiap peran yang menjadi tanggung jawabnya, dan memaksimalkan kemampuan yang ada,” terang mantan Wakil Askab PSSI Pamekasan itu.
Siap Sat Set yang dimaksud, lanjut Tabri, bukan hanya slogan saja. Namun ada kepanjangannya. Solutif, Idealis, Antraktif dan Perfek (SIAP). Kemudian Selalu Ada Teman (SAT) dan Senyum, Energik dan Tekun (SET).
“Kalau kalian punya cita-cita atau keinginan, jangan pikir sendiri namun diskusikan dengan teman-teman. Sehingga bisa saling mengisi kekurangan dengan kelebihan. Kemudian bisa berkolaborasi dalam mewujudkan hal tersebut,” pungkasnya.
Reporter: M. Arif
Redaktur: Sule Sulaiman